Jakarta – Bank Mandiri terus konsisten mendorong investasi asing masuk ke Indonesia. Salah satunya, Bank Mandiri bersama mitra counterpart di kawasan ASEAN Plus Three telah berhasil menghasilkan lebih dari 70 credit line dengan outstanding nominal kolektif sebesar USD4 miliar.
Hal ini diperoleh dari kesepakatan dari forum tahunan China – ASEAN Interbank Association (CAIBA) 2023, dimana Bank Mandiri sebagai tuan rumahnya.
CAIBA sendiri dibentuk oleh China Development Bank (CDB) dengan bank-bank di ASEAN pada 2010 dengan tujuan mempererat kerja sama antar bank. Anggota CAIBA terdiri dari satu bank perwakilan dari setiap negara ASEAN.
Sejak itu, CAIBA selalu mengadakan executive meeting tahunan yang dilakukan berdekatan dengan agenda Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN.
Baca juga: Demi Tarik Modal Asing ke RI, Begini Langkah BI
Menjadi tuan rumah CAIBA 2023, Bank Mandiri pun berinisiatif mempertemukan nasabah perseroan dengan nasabah anggota CAIBA untuk mendorong kolaborasi dan masuknya investasi asing ke Indonesia.
Direktur Treasury dan International Banking Bank Mandiri Eka Fitria mengungkapkan, sebanyak 30 perusahaan yang merupakan nasabah Bank Mandiri dan CDB ambil bagian pada agenda matchmaking ini.
“Tiga puluh perusahaan ini terlibat pada 27 one-on-one meeting untuk membicarakan potensi investasi di Indonesia. Matchmaking event ini merupakan upaya Bank Mandiri untuk menjalankan fungsi Bank Mandiri sebagai fasilitator dan pendukung investasi ke Indonesia dari negara lain,” ujar Eka dalam keterangan resmi pada Jumat (8/9).
Adapun peserta matchmaking event ini merupakan berbagai perusahaan yang bergerak di sektor konstruksi, energi, manufaktur, smelter, transportasi, baterai listrik, telekomunikasi, hingga trading and investment. Beberapa nasabah yang menghadiri acara ini merupakan perusahaan yang termasuk dalam daftar Fortune 500.
Melalui forum CAIBA ini, Eka menambahkan, pihaknya juga mendorong peningkatan kerja sama yang telah terbentuk antara Bank Mandiri dengan perbankan di Kawasan ASEAN Plus Three, yakni China, Jepang, dan Korea, yang telah menghasilkan lebih dari 70 credit line dengan outstanding nominal kolektif sebesar USD4 miliar.
Baca juga: Menkeu Catat Modal Asing Masuk Rp105,4 Triliun ke RI, Instrumen Ini Paling Diminati Investor
“Salah satu inisiatif yang disepakati dalam forum CAIBA ini adalah penguatan kerjasama untuk memperdalam pasar keuangan yang terkait dengan prinsip keberlanjutan atau Environmental, Social and Governance (ESG),” kata Eka.
Menurutnya, industri perbankan di kawasan ASEAN telah memiliki kesadaran bersama terkait pentingnya penerapan prinsip ESG dalam praktik bisnis keuangan agar dapat mendukung pertumbuhan ekonomi kawasan yang berkelanjutan.
Sebagai bukti keseriusan perseroan dalam merealisasikan visi tersebut, Bank bersandi saham BMRI ini telah berhasil menurunkan emisi sebesar 16,28 persen pada tahun 2022 dan telah membukukan sustainable credit sebesar USD15,9 miliar sampai dengan Juni 2023. (*)
Editor: Galih Pratama
Jakarta - PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GoTo) mendukung program pemerintah dalam menyediakan makanan bergizi… Read More
Jakarta – Menteri Koperasi (Menkop) Budi Arie Setiadi berkomitmen penuh untuk mendongkrak rasio kepesertaan masyarakat… Read More
Jakarta - Presiden RI Prabowo Subianto memulai kunjungan kerja luar negeri perdananya, dengan mengunjungi sejumlah negara… Read More
Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hari ini, 8 November 2024, ditutup menguat di… Read More
Jakarta - Kementerian Keuangan (Kemenkeu) RI menyoroti pengaruh kemenangan Donald Trump sebagai Presiden Amerika Serikat… Read More
Jakarta - Erick Thohir kembali menduduki kursi Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di Kabinet… Read More