Jakarta–Nilai tukar rupiah terhadap Dolar AS pada perdagangan hari ini (21/7) diperkirakan masih menguat. Hal ini sejalan dengan masih derasnya aliran dana asing yang masuk ke Indonesia (capital inflow).
Menurut analis PT Samuel Sekuritas Indonesia, Rangga Cipta, aliran dana asing yang masih kuat ini bersumber dari Surat Utang Negara (SUN) dan pasar modal yakni Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang terlihat positif.
Namun demikian, kata dia, pelemahan Dolar AS di Asia diprediksi sudah semakin jenuh. Oleh sebab itu, pelaku pasar harus tetap mewaspadai sentimen-sentimen yang dapat memengaruhi laju rupiah terhadap Dolar AS.
“Efek awal pelonggaran baik dari bank sentral eropa (ECB) dan bank sentral Jepang (BoJ) diperkirakan bisa mendongkrak performa dolar sehingga kurs global otomatis melemah,” ujar Rangga dalam risetnya, di Jakarta, Kamis, 21 Juli 2016.
Kendati begitu, lanjut dia, dalam jangka yang lebih panjang, aliran dana asing yang berpindah ke Negara yang menawarkan imbal hasil lebih tinggi biasanya akan memicu pelemahan Dolar AS.
“Apalagi jika FOMC meeting (The Fed) belum akan menaikkan FFR (Fed Fund rate) target minggu depan,” ucap Rangga. (*)
Editor: Paulus Yoga
Jakarta – Bangkok Bank sukses mengakuisisi 89,12 persen saham PT Bank Permata Tbk (BNLI) dari Standard Chartered Bank dan… Read More
Jakarta – PT PLN (Persero) dalam mencapai Net Zero Emission (NZE) 2060 membutuhkan investasi mencapai USD700 miliar… Read More
Jakarta - PT Bank Permata Tbk (BNLI) atau Permata Bank memiliki peluang ‘naik kelas’ ke Kelompok Bank… Read More
Jakarta – Presiden Prabowo Subianto optimis pertumbuhan ekonomi Indonesia akan mencapai level 8 persen dalam kurun waktu… Read More
Jakarta - Mahkamah Pidana Internasional (International Criminal Court/ICC) resmi mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Perdana Menteri Israel, Benjamin… Read More
Makassar – PT Asuransi Maximus Graha Persada Tbk (Maximus Insurance) menyerahkan polis asuransi jaminan diri… Read More