capital inflow
Jakarta – Bank Indonesia (BI) mencatat, periode Januari sampai November 2016, aliran modal asing yang masuk ke Indonesia (capital inflow) mencapai Rp105 triliun. Aliran dana asing tersebut dianggap masih cukup kondusif.
Direktur Eksekutif Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter BI Juda Agung, di Jakarta, Selasa, 6 Desember 2016 mengatakan, meski capital inflow masih kondusif, namun kondisi pasar keuangan dunia masih diselimuti sejumlah ketidakpastian.
“Selama November 2016, besaran capital outflow mencapai Rp 30 triliun, tapi besaran capital inflow Januari-November 2016 sekitar Rp105 triliun,” ujar Juda.
Lebih lanjut dia menilai, bahwa aliran dana asing di sepanjang tahun ini masih cukup kondusif. Hal tersebut tercermin dari stabilitas nilai tukar terhadap dollar AS yang masih terjaga dan sesuai dengan kondisi fundamentalnya.
Dia mengungkapkan, dengan capital inflow yang tercatat Rp105 triliun tersebut, maka kondisi likuiditas valuta asing di pasar keuangan saat ini masih lebih baik jika dibandingkan dengan 2013 saat The Fed melakukan tapering off pada 2013 silam.
“2017 masih ada ketidakpastian. Dengan skenario kebijakan Trump, tentu punya dampak signifikan terhadap The Fed. Jika skenario Trump ekstrim, seperti saat kampanye lalu, maka ada ekspektasi lebih besar naiknya Fed rate,” ucapnya. (*)
Poin Penting LPS membuka peluang percepatan implementasi Program Penjaminan Polis (PPP) dari mandat 2028 menjadi… Read More
Berlakunya Program Penjaminan Polis (PPP) yang telah menjadi mandat ke LPS sesuai UU No. 4… Read More
Poin Penting BAF gelar program Serba Untung 12.12 dengan promo besar seperti diskon cicilan, cashback,… Read More
Poin Penting BNI berpartisipasi dalam NFHE 2025 untuk memperkuat literasi keuangan dan mendorong kesehatan finansial… Read More
Poin Penting BNI menggelar wondr BrightUp Cup 2025 sebagai ajang sportainment yang menggabungkan ekshibisi olahraga… Read More
Poin Penting JBS Perkasa dan REI resmi bekerja sama dalam penyediaan pintu baja Fortress untuk… Read More