Ekonomi dan Bisnis

Canggih! Perusahaan Ini Genjot Industri Pangan Halal Lewat Teknologi Blockchain

Jakarta – Penerapan teknologi blockchain menjadi peluang akselerasi bagi industri halal di Tanah Air. Dalam praktiknya, bakal memudahkan penelusuran sebuah produk dalam meningkatkan kepercayaan konsumen, khususnya verifikasi kehalalan.

Tahun 2008, menjadi tonggak awal bagi teknologi blockchain di Indonesia. Apalagi, Indonesia juga berpotensi besar menghasilkan produk halal untuk memenuhi permintaan domestik maupun internasional. 

Berdasarkan laporan State of the Global Islamic Economy (SGIE) Report 2022, produk makanan halal (halal food) Indonesia menempati peringkat ke-2 di dunia. Hal ini menunjukan konsumsi kuliner halal di Indonesia mendominasi pasar syariah global.

Baca juga: Industri Halal Perlu Dipacu Agar Jadi Andalan Ekspor

Nah, salah satu perusahaan yang sudah menerapkan Halal Blockchain dalam setiap proses pengolahan bahan bakunya yakni PT Sreeya Sewu Indonesia, Tbk. Adapun merek produk makanan olahan beku yang diproduksi Sreeya Sewu Indonesia ialah Belfoods.

Managing Director Belfoods Irvan Cahyana mengatakan, Halal Blockchain merupakan proses yang termasuk dengan prosedur pemotongan yang disesuaikan dengan Syariat Islam. Dengan begitu, konsumen bisa mengakses proses pemotongan ayam secara transparan dan melakukan sistem integrasi rantai pasok yang terjamin 100% halal.

“Belfoods menghadirkan transparansi yang kokoh melalui sistem Halal Blockchain dalam industri pangan halal. Kami memberikan solusi yang dapat dipercaya dan memastikan keaslian dan kehalalan setiap produk dengan memberikan keyakinan kepada konsumen dalam menjalankan pilihan pangan halal yang tepat,” katanya, dalam Pamerah FHI 2023 di JIEXPO Kemayoran, Jakarta, dikutip Sabtu (29/7).

FHI 2023 menjadi platform yang ideal bagi Belfoods untuk berinteraksi langsung dengan para pengunjung, mitra bisnis, dan pelaku industri terkait. 

Dalam booth yang tergabung dalam booth Great Giant Foods (GGF), Belfoods akan memamerkan beragam produk unggulan yang telah dikembangkan dengan inovasi dan dedikasi tinggi, serta mengutamakan kualitas dan rasa.

Lanjutnya, transaparansi sebagai inovasi Halal Blockchain yang dilakukan Belfoods selama ini dengan menerapkan digitalisasi yang memudahkan konsumen untuk memastikan kehalalan setiap produk. 

Di mana, sistem ini menggabungkan data-data yang sebelumnya diadministrasikan secara manual ke dalam sistem digital, sehingga kemudiann dapat diakses konsumen melalui QR Code yang terdapat pada produk kemasan. 

“Melalui sistem blockchain halal Belfoods, tersedia catatan yang lengkap dan tidak dapat diubah dari setiap tahap produksi, yang menjamin tingkat sertifikasi halal yang tertinggi sesuai dengan Syariat Islam yang disyaratkan oleh LPPOM MUI,” jelasnya.

Dorong Konsep Smart Farm

Selain fokus pada kehalalan produk dan keberlanjutan, Sreeya juga berdedikasi untuk memajukan pertanian yang cerdas melalui konsep Smart Farm

Konsep, kata Irvan, merupakan solusi Sreeya dalam mengkombinasikan Internet of Things (IOT) dan data sensor dengan data analytic serta machine learning untuk memantau secara konsisten kebutuhan, kesehatan, dan perilaku ternak di kandang closed-house para mitra. 

Menariknya, sistem ini memungkinkan pemantauan yang konsisten dan kontinu atas lingkungan serta secara otomatis mengoptimalisasikan kipas untuk memenuhi lingkungan kandang yang nyaman bagi ayam. 

Tak sampai disitu, Sreeya juga menggandeng peternak lokal untuk menggunakan sensor canggih dan data analitik ini untuk memastikan penggunaan sumber daya yang tepat dan meningkatkan kualitas hasil ternak mereka. 

Baca juga: Begini Bentuk Dukungan Great Giant Foods Majukan Petani Indonesia

Sistem ini tidak hanya memberikan manfaat bagi peternak dengan efisiensi dan produktivitas yang lebih baik, tetapi juga memastikan keamanan pangan dengan teknologi yang lebih tinggi untuk konsumen. 

Dengan langkah-langkah inovatif di atas, Sreeya siap menghadirkan masa depan yang lebih baik bagi industri pangan halal dan memenuhi kebutuhan komunitas Muslim di seluruh dunia. Sreeya juga berkomitmen untuk terus berinovasi dan berkolaborasi dengan para pemangku kepentingan dalam mewujudkan visi ini. 

“Saat ini, kami sedang membentuk masa depan industri pangan halal, menggabungkan teknologi blockchain dan praktik pertanian cerdas untuk menjamin kepercayaan, transparansi, dan keberlanjutan dalam setiap hidangan,” pungkasnya. 

Editor: Galih Pratama

Muhamad Ibrahim

Recent Posts

Siap-Siap! Transaksi E-Money dan E-Wallet Terkena PPN 12 Persen, Begini Hitungannya

Jakarta - Masyarakat perlu bersiap menghadapi kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12 persen pada 2025. Salah… Read More

59 mins ago

Kemenkraf Proyeksi Tiga Tren Ekonomi Kreatif 2025, Apa Saja?

Jakarta - Kementerian Ekonomi Kreatif/Badan Ekonomi Kreatif (Kemenkraf/Bekraf) memproyeksikan tiga tren ekonomi kreatif pada 2025. … Read More

1 hour ago

Netflix, Pulsa hingga Tiket Pesawat Bakal Kena PPN 12 Persen, Kecuali Tiket Konser

Jakarta - Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mengungkapkan bahwa sejumlah barang dan jasa, seperti… Read More

2 hours ago

Paus Fransiskus Kembali Kecam Serangan Israel di Gaza

Jakarta -  Pemimpin tertinggi Gereja Katolik Sedunia Paus Fransiskus kembali mengecam serangan militer Israel di jalur… Read More

2 hours ago

IHSG Dibuka Menguat Hampir 1 Persen, Balik Lagi ke Level 7.000

Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berbalik dibukan naik 0,98 persen ke level 7.052,02… Read More

4 hours ago

Memasuki Pekan Natal, Rupiah Berpotensi Menguat Meski Tertekan Kebijakan Kenaikan PPN

Jakarta – Pengamat Pasar Uang, Ariston Tjendra, mengungkapkan bahwa kebijakan pemerintah terkait kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN)… Read More

4 hours ago