Jakarta–Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah menyerahkan daftar Calon Anggota Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) ke DPR-RI. Tercatat 14 nama telah disaring Presiden untuk kemudian dilakukan uji kepatutan dan kelayakan atau fit and proper test.
Dari daftar tersebut, ada dua sosok yang dinilai cukup kuat untuk mengisi posisi Ketua DK OJK yakni Sigit Pramono dan Wimboh Santoso. Kedua kandidat ini memiliki pengalaman yang sangat tinggi di industri keuangan. Sigit Pramono sendiri merupakan seorang bankir yang sudah malang melintang di industri perbankan. Sedangkan Wimboh adalah mantan pejabat BI yang kerap menelurkan aturan terkait industri perbankan. Pada kesempatan ini, Infobank akan mengulas profil Sigit Pramono.
Sigit Pramono, pria kelahiran Batang, Jawa Tengah 14 November 1958, adalah seorang bankir kenamaan Indonesia. Ia pernah menjabat sebagai Presiden Direktur BII dan Direktur Utama BNI. Selain itu, Sigit juga punya pengalaman lima tahun sebagai direktur di lembaga pembiayaan atau leasing, dan lima tahun di lembaga keuangan bukan bank yang bergerak di pasar modal. Pengalamannya di tiga sektor yang diatur dan diawasi OJK membuat CV-nya sebagai calon ketua OJK cukup lengkap.
Sigit Pramono adalah alumnus Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro Semarang angkatan 1983 yang menikahi Sri Rahayu Kusindini. Ia memperoleh gelar Master of Management dari Sekolah Tinggi Manajemen Prasetiya Mulya, Jakarta pada tahun 1992 dan Sarjana Manajemen Perusahaan dari Universitas Diponegoro, Semarang pada tahun 1983. Pendidikan lainnya yang pernah diikuti adalah Syndicated Loan di Singapura (1997), Leasing di Leasing School in Salt Lake City, Utah, Amerika Serikat (1990) dan International Treasury Management Program di Singapura (1985).
Sigit mulai berkarier di Bank Exim sejak 1984 sebagai officer di Cabang Semarang (1984-1985), assistant manager pada Domestic Banking Division (1985-1987), assistant manager pada Treasury & International Banking Division (1987-1988), serta pernah menduduki jabatan-jabatan penting lainnya, yaitu sebagai Head of Loan Syndication Department (1997-1998) dan Head of Loan Remedial Division (1998-Maret 1999).
Jabatan lain yang pernah dipegang adalah sebagai Vice President Director Bank Merincorp (1993-1997), Vice President Director PT Merchant Investment Corporation (1992-1993), Komisaris PT Bank Merincorp Securities (1992-1993). Kemudian pada 200-2003 Sigit menjadi Presiden Direktur PT BII dan pada 2003-2008 dirinya menjabat sebagai Direktur Utama PT BNI.
Pada tahun 2006, Sigit juga dipercaya para bankir untuk menjadi Ketua Perhimpunan Bank-bank Umum Nasional (Perbanas) dirinya sudah menjabat selama dua periode di organisasi paling bergengsi di dunia perbankan tanah air. Di posisi inilah Sigit kerap bersuara vokal dalam mendorong perkembangan industri perbankan nasional, tak terkecuali untuk memberikan kritik terhadap regulasi. (*) Rezkiana Nisaputra
Jakarta – Ekonom Senior Core Indonesia Hendri Saparini mengatakan masih terdapat gap yang tinggi antara kebutuhan pendanaan… Read More
Suasana saat penantanganan kerja sama Bank Mandiri dengan PT Delta Mitra Sejahtera dengan membangun 1.012… Read More
Jakarta - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) menyebut kinerja pasar modal Indonesia masih akan mengalami… Read More
Jakarta - PT Bank Central Asia Tbk (BCA) menyesuaikan jadwal operasional kantor cabang sepanjang periode… Read More
Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada hari ini (19/12) kembali ditutup merah ke… Read More
Jakarta - Senior Ekonom INDEF Tauhid Ahmad menilai, perlambatan ekonomi dua negara adidaya, yakni Amerika… Read More