Moneter dan Fiskal

Calon Gubernur BI Sebut, Pemulihan Ekonomi Terus Berlangsung

Jakarta – Perry Warjiyo menjalani uji kepatutan dan kelayakan (fit and proper test) calon Gubernur Bank Indonesia (BI) di hadapan Komisi XI DPR RI, hari ini (28/3). Dalam paparannya, Perry menyebutkan, pemulihan perekonomian Indonesia terus berlangsung. Hal ini terindikasi dari pertumbuhan ekonomi yang terus meningkat dari tahun ke tahun.

“Sejak pertengahan tahun 2015, pemulihan ekonomi Indonesia terus berlangsung,” ujar Perry saat fit and proper test yang mengusung tema Memajukan Perekonomian Nasional, Menjaga Stabilitas, Mendorong Pertumbuhan, di Komisi XI, Jakarta, Rabu, 28 Maret 2018.

Pada tahun 2017 lalu, pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai 5,07 persen. Sementara itu, pada tahun 2018 ini, pertumbuhan ekonomi Indonesia diprediksi berkisar antara 5,1 hingga 5,5 persen. Meski demikian, kata dia, BI memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia berkisar 5,2-5,3 persen di tahun ini.

Di sisi lain, tambah dia, perbaikan perekonomian juga terlihat di berbagai daerah di Tanah Air. “Wilayah Sumatera mengalami perbaikan (dengan pertumbuhan ekonomi) 4,3 persen di tahun 2017, Kawasan Timur Indonesia 5,1 persen, dan Jawa 5,6 persen,” ucap Perry.

Baca juga: Perry Warjiyo, Calon Gubernur BI dari Keluarga Petani

Menurutnya, pemulihan ekonomi Indonesia didorong oleh stimulus kebijakan fiskal, ekspor, dan investasi. Selain itu, stabilitas makroekonomi pun terjaga, di mana inflasi mencapai 3,1 persen. BI memperkirakan inflasi pada tahun ini dan tahun 2019 mendatang mencapai 3,5 persen. Defisit transaksi berjalan pun cukup terkendali dan berada di batas aman.

“Defisit transaksi berjalan diperkirakan 2,5 persen pada tahun ini dan tahun depan,” papar Perry.

Cadangan devisa pun tercatat mencapai kisaran US$128 miliar. Angka tersebut, tambah Perry, cukup untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah. Dari sisi stabilitas sistem keuangan pun dalam kondisi yang baik. Rasio kecukupan modal (capital adequacy ratio/CAR) perbankan cukup tinggi dan terjadi perbaikan pada keuangan korporasi.

“Tantangannya adalah mendorong pertumbuhan kredit yang masih rendah. Di sini penting bagaimana perang BI berkoordinasi dengan pemerintah,” tutup Perry. (*)

Rezkiana Nisaputra

Recent Posts

Berpotensi Dipercepat, LPS Siap Jalankan Program Penjaminan Polis pada 2027

Poin Penting LPS membuka peluang percepatan implementasi Program Penjaminan Polis (PPP) dari mandat 2028 menjadi… Read More

11 hours ago

Program Penjaminan Polis Meningkatkan Kepercayaan Publik Terhadap Industri Asuransi

Berlakunya Program Penjaminan Polis (PPP) yang telah menjadi mandat ke LPS sesuai UU No. 4… Read More

12 hours ago

Promo Berlipat Cicilan Makin Hemat dari BAF di Serba Untung 12.12

Poin Penting BAF gelar program Serba Untung 12.12 dengan promo besar seperti diskon cicilan, cashback,… Read More

14 hours ago

BNI Dorong Literasi Keuangan dan UMKM Naik Kelas Lewat Partisipasi di NFHE 2025

Poin Penting BNI berpartisipasi dalam NFHE 2025 untuk memperkuat literasi keuangan dan mendorong kesehatan finansial… Read More

15 hours ago

wondr BrightUp Cup 2025 Digelar, BNI Perluas Dukungan bagi Ekosistem Olahraga Nasional

Poin Penting BNI menggelar wondr BrightUp Cup 2025 sebagai ajang sportainment yang menggabungkan ekshibisi olahraga… Read More

15 hours ago

JBS Perkasa dan REI Jalin Kerja Sama Dukung Program 3 Juta Rumah

Poin Penting JBS Perkasa dan REI resmi bekerja sama dalam penyediaan pintu baja Fortress untuk… Read More

18 hours ago