Jakarta – Calon Wakil Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (DK OJK) Agus Santoso mengaku, jika dirinya terpilih, pihaknya akan mendorong Bank Pembangunan Daerah (BPD) untuk bisa lebih berkontribusi dan fokus pada pembangunan infrastruktur di daerah tempat BPD itu berdiri.
Sejauh ini, kata dia, BPD lebih memanfaatkan dananya di pasar uang untuk diputar kembali dengan harapan bisa mendapatkan keuntungan dari pasar uang tersebut. Selain itu, bank-bank di daerah juga cenderung memberikan kreditnya ke debitur di luar daerah tempat BPD itu berdiri. Sehingga penetrasi BPD ke pembangunan daerah masih minim.
“Saya lihat memang ada kecenderungan bank-bank daerah memanfaatkan uangnya ke pasar uang. Selama ini pembangunannya juga dilakukan di daerah-daerah lain biasanya di pusat,” ujar Agus saat mengikuti uji kelayakan dan kepatutan (fit and proper test), di Gedung Parlemen, Jakarta, Senin, 5 Juni 2017.
Melihat kondisi ini, kata dia, pihaknya akan mendorong bank-bank di daerah untuk bisa fokus pada pembangunan infrastruktur di daerahnya. Oleh sebab itu, lanjut dia, OJK sebagai regulator di pengawasan perbankan akan mendorong bisnis plan dari bank-bank daerah tersebut.
“Harus kita dorong bisnis plan mereka bagaimana mereka bisa mendorong pembangunan di daerahnya masing-masing. Kita akan dorong bank-bank daerah untuk bisa memberikan kredit ke debitur-debitur di daerah yang potensial,” ucapnya. (*)
Jakarta - Bank Mandiri terus menunjukkan komitmennya dalam mendukung program 3 juta rumah yang diinisiasi… Read More
Jakarta – Akhir tahun menjadi momen yang cocok untuk menghabiskan liburan bareng keluarga. Jika Anda… Read More
Jakarta – Pemerintah menyiapkan anggaran sebesar Rp20 triliun untuk kredit investasi padat karya pada tahun 2025. Anggaran… Read More
Jakarta – PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat per 20 Desember 2024, terdapat 22 perusahaan… Read More
Jakarta - Ketua Badan Anggaran (Banggar) DPR RI Said Abdullah meminta pemerintah melakukan mitigasi risiko… Read More
Jakarta - PT Jasa Marga (Persero) Tbk. mencatat sebanyak 1.170.098 kendaraan meninggalkan wilayah Jabotabek pada… Read More