Categories: Ekonomi dan Bisnis

Cafe Berpotensi Jadi Gaya Hidup dan Peluang Bagi Indonesia

Singapura – Cafe sudah menjadi bagian dari gaya hidup bagi Generasi Z. Indonesia berpeluang besar memanfaatkan bisnis cafe karena memiliki kopi dan teh yang cita rasanya tidak dimiliki negara lain.

Duta Besar Indonesia untuk Singapura Suryopratomo menyampaikan hal tersebut ketika menghadiri pembukaan Cafe Asia Exhibition 2021 dan The 8th International Coffee and Tea Expo di Marina Bay Sands, Singapura.

“Survey terbaru yang dilakukan McKinsey menunjukkan, buying power Generasi Z atau mereka yang lahir setelah 1995 di AS mencapai 150 miliar dollar AS. Konsumsi mereka untuk kopi dua kali di atas peminum kopi yang berusia di atas 60 tahun,” kata Dubes Tommy, 18 November 2021.

Potensi itu juga berlaku untuk Indonesia dan Singapura karena persentase Generasi Z-nya lebih besar dari AS. Ini tentunya menjadi peluang bagi produsen kopi dan teh di Indonesia maupun mereka yang bergerak di bisnis makanan dan minuman, termasuk cafe.

Menurut Dubes Tommy, kopi Indonesia mempunyai cita rasa yang unik dan berbeda dengan kopi dari negara lain. Setiap daerah memiliki cita rasa yang berbeda tergantung jenis tanah dan juga cuaca di tempat kebun kopi itu berada.

Ia menyebut Kopi Gayo, Kopi Mandailing, Kopi Toraja, Kopi Bajawa, dan Kopi Bali yang mempunyai kekhasan yang berbeda. “Anda bisa merasakan aroma coklat, jeruk, bunga, cinnamon atau kayu manis pada kopi yang berasal dari Indonesia,” katanya.

Di Paviliun Indonesia terlibat sebanyak 20 usaha kecil dan menengah dari Indonesia. Mereka menawarkan berbagai macam kopi, teh, dan juga makanan khas Indonesia.

Menteri Perdagangan dan Industri Singapura Gan Kim Yong menjelaskan, pandemi Covid-19 memukul para pengusaha restoran baik makanan maupun minuman. Namun ia mengapreasi industri makanan dan minuman Singapura yang terus berusaha untuk bisa bertahan dan melakukan penyesuaian.

Pandemi covid-19 memberikan banyak tantangan kepada kita semua. Kita dipaksa untuk melakukan perubahan termasuk redesign dalam pekerjaan di industri restoran. Saya menghargai upaya pelaku industri untuk melakukan perubahan,” tambah Menteri Gan.

Menurutnya, pameran yang sempat tertunda dua tahun dan sekarang bisa kembali diselenggarakan merupakan cerminan ketangguhan industri makanan dan minuman Singapura. Ia berharap pameran kali ini bisa menjadi momentum kebangkitan industri makanan dan minuman, meski tentunya harus menyesuaikan dengan kondisi pandemi yang masih berubah secara dinamis. (*)

 

Editor: Rezkiana Np

Evan Yulian

Recent Posts

Daftar 5 Saham Pendorong IHSG Selama Sepekan

Poin Penting IHSG menguat 1,46 persen ke 8.632,76, mendorong kapitalisasi pasar BEI naik 1,39 persen… Read More

3 hours ago

OJK Tuntaskan Penyidikan Dugaan Tindak Pidana Kredit Fiktif di Bank Kaltimtara

Poin Penting OJK dan Polda Kalimantan Utara menuntaskan penyidikan dugaan tindak pidana perbankan di Bank… Read More

4 hours ago

Rapor Bursa Sepekan: IHSG Naik 1,46 Persen, Kapitalisasi Pasar Tembus Rp15.844 Triliun

Poin Penting IHSG naik 1,46 persen ke level 8.632,76, diikuti kenaikan kapitalisasi pasar 1,39 persen… Read More

4 hours ago

NII Melonjak 44,49 Persen, Analis Kompak Proyeksikan Kinerja BTN Bakal Moncer

Poin Penting NII BTN melonjak 44,49 persen yoy menjadi Rp12,61 triliun pada kuartal III 2025,… Read More

16 hours ago

Berpotensi Dipercepat, LPS Siap Jalankan Program Penjaminan Polis pada 2027

Poin Penting LPS membuka peluang percepatan implementasi Program Penjaminan Polis (PPP) dari mandat 2028 menjadi… Read More

18 hours ago

Program Penjaminan Polis Meningkatkan Kepercayaan Publik Terhadap Industri Asuransi

Berlakunya Program Penjaminan Polis (PPP) yang telah menjadi mandat ke LPS sesuai UU No. 4… Read More

19 hours ago