Market Update

Cadev Turun, IHSG Ditutup Terkoreksi 0,27%

Jakarta – Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada hari ini akhirnya kembali ditutup terkoreksi sebesar 18,00 poin atau melemah 0,27% ke level 6769,63 dari dibuka di level 6787,49 pada pembukaan perdagangan hari ini (8/5).

Pelemahan IHSG tampak seiring sikap pasar yang merespons rilis data cadangan devisa. Meskipun posisi cadangan devisa masih positif, namun tampaknya pasar merespons turunnya cadangan devisa menjadi USD144,2 miliar, sementara posisi pada akhir Maret 2023 sebesar USD145,2 miliar.

“Pasar cemas jika ini terus mengalami penurunan akan membuat dampak ekonomi dalam negeri ke depannya akan mengalami banyak perubahan, hal ini mendorong efek volatilitas nilai nilai tukar terhadap mata uang nagara lainnya,” tulis manajemen Pilarmas Investindo Sekuritas dalam risetnya di Jakarta, 8 Mei 2023.

Di sisi lain pasar juga mempertimbangkan meskipun cadangan devisa masih memadai namun tekanan eksternal perlu diwaspadai, yaitu tekanan kebijakan The Fed. Sebelumnya Bank Indonesia (BI) menyampaikan penurunan cadangan devisa pada April 2023 disebabkan oleh pembayaran utang luar negeri pemerintah dan meningkatnya kebutuhan likuiditas valas.

Berdasarkan statistik RTI Business tercatat sebanyak 241 saham terkoreksi, 304 saham menguat, dan 187 saham tetap tidak berubah. Sebanyak 23,92 miliar saham diperdagangkan dengan 1,52 juta kali frekuensi perpindahan tangan, serta total nilai transaksi mencapai Rp11,3 triliun.

Meski begitu hanya indeks JII yang mengalami penguatan 0,16% menjadi 556,12. Sedangkan, indeks lainnya seperti IDX30 melemah 0,85% menjadi 488,18, LQ45 melemah 0,74% menjadi 938,05, dan SRI-KEHATI melemah 0,83% menjadi 428,88.

Kemudian, hanya tiga sektor yang mengalami pelemahan, diantaranya adalah sektor kesehatan melemah 0,63%, sektor teknologi melemah 0,15%, dan sektor infrastruktur menguat 0,02%.

Sedangkan, sektor lainnya menunjukkan penguatan, sektor tersebut diantaranya, sektor properti menguat 2,69%, sektor transportasi menguat 1,15%, sektor energi menguat 1,09%, sektor industrial menguat 0,97%, sektor siklikal menguat 0,65%, sektor bahan baku menguat 0,46%, sektor non-siklikal menguat 0,37%, dan sektor keuangan melemah 0,07%.

Sederet saham top gainers di antaranya adalah PT Informasi Teknologi Indonesia Tbk (JATI), PT Humpuss Intermoda Transportasi Tbk (HITS), dan PT King Tire Indonesia Tbk (TYRE). Sedangkan saham top losers adalah PT Pelita Teknologi Global Tbk (CHIP), PT Techno9 Indonesia Tbk (NINE), dan PT Solusi Keamanan Digital Tbk (PACK).

Adapun, tiga saham teratas yang paling sering diperdagangkan, yaitu PT Era Media Sejahtera Tbk (DOOH), PT Malacca Trust Wuwungan Insurance Tbk (MTWI), dan PT Mitra Pack Tbk (PTMP). (*)

Editor: Galih Pratama

Khoirifa Argisa Putri

Recent Posts

Siap-Siap! Transaksi E-Money dan E-Wallet Terkena PPN 12 Persen, Begini Hitungannya

Jakarta - Masyarakat perlu bersiap menghadapi kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12 persen pada 2025. Salah… Read More

34 mins ago

Kemenkraf Proyeksi Tiga Tren Ekonomi Kreatif 2025, Apa Saja?

Jakarta - Kementerian Ekonomi Kreatif/Badan Ekonomi Kreatif (Kemenkraf/Bekraf) memproyeksikan tiga tren ekonomi kreatif pada 2025. … Read More

44 mins ago

Netflix, Pulsa hingga Tiket Pesawat Bakal Kena PPN 12 Persen, Kecuali Tiket Konser

Jakarta - Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mengungkapkan bahwa sejumlah barang dan jasa, seperti… Read More

2 hours ago

Paus Fransiskus Kembali Kecam Serangan Israel di Gaza

Jakarta -  Pemimpin tertinggi Gereja Katolik Sedunia Paus Fransiskus kembali mengecam serangan militer Israel di jalur… Read More

2 hours ago

IHSG Dibuka Menguat Hampir 1 Persen, Balik Lagi ke Level 7.000

Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berbalik dibukan naik 0,98 persen ke level 7.052,02… Read More

3 hours ago

Memasuki Pekan Natal, Rupiah Berpotensi Menguat Meski Tertekan Kebijakan Kenaikan PPN

Jakarta – Pengamat Pasar Uang, Ariston Tjendra, mengungkapkan bahwa kebijakan pemerintah terkait kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN)… Read More

3 hours ago