Moneter dan Fiskal

Cadangan Devisa Naik, BI Tak Intervensi Rupiah

Jakarta – Bank Indonesia (BI) mengaku belum melakukan intervensi terhadap rupiah, meski belakangan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) dalam beberapa minggu terakhir sempat hampir menembus level Rp13.600 per dolar AS.

Di sisi lain, posisi cadangan devisa yang mengalami peningkatan sebesar US$600 juta pada akhir September 2017 menjadi US$129,4 miliar, menunjukkan bahwa Bank Sentral belum melakukan intervensi yang kuat terhadap rupiah yang tengah mengalami tekanan.

Gubernur BI Agus DW Martowardojo menjelaskan, terpukulnya rupiah dalam beberapa minggu terakhirtak lepas dari faktor eksternal. Khususnya, sentimen yang berasal dari pernyataan Presiden Donald Trump dan rencana bank sentral AS (The Fed) untuk menaikkan suku bunga acuannya di akhir tahun.

Gejolak yang terjadi di perekonomian global, membuat mata uang rupiah saat ini secara year to date mengalami depresiasi sebesar 0,5 persen. Kondisi tersebut tentu berbanding terbalik dengan nilai tukar rupiah pada tahun lalu, yang tercatat mengalami apresiasi sebesar 2,3 persen.

“BI selalu menjaga nilai tukar rupiah agar mencerminkan fundamental dan lebih fleksibel. Komitmen ini akan kita jaga terus,” ujar Agus Marto di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Jumat, 6 Oktober 2017.

Namun demikian, kata dia, BI tidak akan segan-segan melakukan intervensi di pasar keuangan jika mata uang rupiah lepas dari fundamental ekonomi yang sebenarnya. Hal ini dilakukan, untuk menunjukan mata uang Indonesia memiliki daya tahan yang tinggi ditengah gejolak ekonomi dunia.

Lebih lanjut dirinya menambahkan, bahwa BI akan melakukan berbagai upaya untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah agar mencerminkan fundamental ekonomi Indonesia. BI tak akan membiarkan, rupiah berada di level yang tidak mencerminkan kondisi perekonomian.

“Kalau rupiah jauh dari fundamental, BI pasti akan respon dan hadir di pasar,” ucap Agus.

Asal tahu saja, berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate BI, rupiah pada hari ini berada pada level Rp13.485 per dolar Amerika Serikat, atau melemah Rp2 dibandingkan dengan posisi kemarin, Kamis 5 Oktober 2017 yang berada di level Rp13.483 per dolar AS. (*)

Rezkiana Nisaputra

Recent Posts

Berpotensi Dipercepat, LPS Siap Jalankan Program Penjaminan Polis pada 2027

Poin Penting LPS membuka peluang percepatan implementasi Program Penjaminan Polis (PPP) dari mandat 2028 menjadi… Read More

4 hours ago

Program Penjaminan Polis Meningkatkan Kepercayaan Publik Terhadap Industri Asuransi

Berlakunya Program Penjaminan Polis (PPP) yang telah menjadi mandat ke LPS sesuai UU No. 4… Read More

5 hours ago

Promo Berlipat Cicilan Makin Hemat dari BAF di Serba Untung 12.12

Poin Penting BAF gelar program Serba Untung 12.12 dengan promo besar seperti diskon cicilan, cashback,… Read More

7 hours ago

BNI Dorong Literasi Keuangan dan UMKM Naik Kelas Lewat Partisipasi di NFHE 2025

Poin Penting BNI berpartisipasi dalam NFHE 2025 untuk memperkuat literasi keuangan dan mendorong kesehatan finansial… Read More

8 hours ago

wondr BrightUp Cup 2025 Digelar, BNI Perluas Dukungan bagi Ekosistem Olahraga Nasional

Poin Penting BNI menggelar wondr BrightUp Cup 2025 sebagai ajang sportainment yang menggabungkan ekshibisi olahraga… Read More

8 hours ago

JBS Perkasa dan REI Jalin Kerja Sama Dukung Program 3 Juta Rumah

Poin Penting JBS Perkasa dan REI resmi bekerja sama dalam penyediaan pintu baja Fortress untuk… Read More

11 hours ago