Jakarta – Cadangan devisa Indonesia pada April 2016 diperkirakan akan mengalami penurunan jika dibandingkan dengab posisi Maret 2016 yang tercatat meningkat US$3 miliar menjadi US$107,5 miliar.
Menurut Analis PT Samuel Sekuritas Indonesia, Rangga Cipta, penurunan cadangan devisa ini lantaran masih adanya tren depresiasi pada laju rupiah terhadap dollar AS yang disebabkan oleh sentimen negatif baik dari global maupun domestik.
“Di minggu ini ditunggu pengumuman cadangan devisa April 2016 yang diperkirakan turun,” ujar Rangga, di Jakarta, Selasa, 10 Maret 2016.
Dia mengungkapkan, bahwa sentimen negatif yang membayangi pergerakan rupiah, diperkirakan masih akan bertahan untuk beberapa waktu kedepan. Kondisi ini telah berdampak pada pelemahan laju rupiah terhadap dollar AS.
“Sentimen pelemahan rupiah bisa bertahan untuk beberapa waktu, walaupun tidak adanya dukungan data ekonomi AS yang solid untuk mendukung penguatan dollar saat ini bisa mengembalikan penguatan rupiah ke depan,” tukasnya.
Cadangan devisa Indonesia yang tercatat sebesar US$107,5 miliar hingga akhir Maret 2016 ini, cukup untuk membiayai 8 bulan impor atau 7,8 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah, serta berada di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor.
Bank Indonesia (BI) menilai cadangan devisa pada Maret 2016 tersebut, mampu mendukung ketahanan sektor eksternal dan menjaga kesinambungan pertumbuhan ekonomi Indonesia untuk ke depannya. (*)
Senior Vice President Corporate Banking Group BCA Yayi Mustika P tengah memberikan sambutan disela acara… Read More
Jakarta - PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) mencatat sejumlah pencapaian strategis sepanjang 2024 melalui berbagai… Read More
Jakarta – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengapresiasi kesiapan PLN dalam… Read More
Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melaporkan telah melaporkan hingga 20 Desember 2024, Indonesia Anti-Scam… Read More
Jakarta - PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) membidik penambahan sebanyak dua juta investor di pasar… Read More
Jakarta - PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) masih mengkaji ihwal kenaikan PPN 12 persen… Read More