Jakarta – Berdasarkan Survei Pemantauan Harga (SPH) yang dilakukan Bank Indonesia (BI) hingga minggu keempat di bulan Juli 2019 menunjukkan Indeks Harga Konsumen (IHK) inflasi sebesar 0,23 persen secara month to month (mtm) dan secara year on year (yoy) sebesar 3,23%.
Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo menyebut, komoditas cabe rawit menjadi penyumbang terbesar inflasi pada Minggu keempat Juli. “Komoditasnya dari inflasi 0,23% ini hampir setengahnya karena cabai rawit, sebesar 0,12 persen,” kata Perry di Jakarta, Jumat 25 Juli 2019.
Perry menjelaskan, kenaikan harga cabe rawit tersebut berkaitan dengan faktor musiman panen petani yang di luar jadwal serta pola konsumsi masyarkat.
Walau begitu, Perry menyebutkan ada beberapa komoditas juga yang mengalami penurunan harga. Beberapa komoditas yang mengalami penurunan harga ialah tarif angkutan antarkota 0,08 persen serta bawang merah 0,06 persen.
“Kemudian ada tomat, sayur, daging ayam juga tarif angkutan udara masih turun 0,02%,” tambah Perry.
Dengan perkembangan tersebut, Bank Indonesia berkerjasama dengan seluruh regulator serta pemerintah untuk selalu berkoodinasi dan mengendalikan inflasi. Pihaknya kedepan optimis, hingga akhir tahun capaian inflai masih dalam sasaran target Pemerintah di kisaran 3,5%. (*)
Editor: Rezkiana Np
Jakarta - Perusahaan pembiayaan PT Home Credit Indonesia (Home Credit) terus berupaya meningkatkan inklusi keuangan… Read More
Jakarta - Hilirisasi nikel di Pulau Obi, Maluku Utara membuat ekonomi desa sekitar tumbuh dua… Read More
Jakarta - Menteri Koperasi (Menkop) Budi Arie Setiadi mendukung langkah Induk Koperasi Unit Desa (Inkud)… Read More
Jakarta - PT Bank Central Asia Tbk (BCA) untuk pertama kalinya menggelar kompetisi Runvestasi pada… Read More
Jakarta - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) memberi tanggapan terkait penutupan Indeks Harga Saham Gabungan… Read More
Jakarta - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) bersama Self-Regulatory Organization (SRO), dengan dukungan dari Otoritas… Read More