News Update

Cabai Merah Hingga Tarif Pesawat Picu Inflasi di Bulan Ramadan

Jakarta– Bank Indonesia (BI) memandang inflasi Mei 2019 yang bersamaan dengan bulan Ramadan dan menjelang Idul fitri tetap terkendali, meski Indeks Harga Konsumen (IHK) Mei 2019 menunjukkan peningkatan inflasi dari 0,44% (mtm) pada April 2019 menjadi 0,68% (mtm).

“Perkembangan inflasi IHK ini secara umum terkendali dan sesuai pola musiman pada bulan Ramadan dan menjelang Idulfitri, yang rata-rata dalam lima tahun terakhir mencapai 0,77%,” ujar Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI, Onny Widjanarko dalam keterangannya yang dikutip di Jakarta, Selasa, 11 Juni 2019.

Kenaikan inflasi IHK Mei 2019 dipengaruhi pola musiman inflasi kelompok volatile food pada bulan Ramadan dan menjelang Idulfitri. Kelompok volatile food mencatat inflasi sebesar 2,18% (mtm) pada Mei 2019, meningkat dibandingkan dengan inflasi bulan sebelumnya sebesar 1,59% (mtm).

Inflasi volatile food terutama bersumber dari komoditas cabai merah, daging ayam ras, bawang putih, ikan segar dan diawetkan, telur ayam ras, cabai rawit, buah, dan sayur lainnya. Secara tahunan, inflasi kelompok volatile food tercatat sebesar 4,08% (yoy), meningkat dari inflasi bulan sebelumnya sebesar 2,05% (yoy).

Inflasi kelompok administered prices sesuai pola musiman juga meningkat. Kelompok administered prices mencatat inflasi sebesar 0,48% (mtm) pada Mei 2019, meningkat dibandingkan dengan inflasi bulan sebelumnya sebesar 0,16% (mtm).

Inflasi kelompok administered prices bersumber dari tarif angkutan antarkota, tarif angkutan udara, tarif kereta api, rokok kretek filter, dan tarif parkir. Secara tahunan, kelompok administered prices mencatat inflasi 3,38% (yoy), lebih tinggi dibandingkan dengan inflasi bulan sebelumnya sebesar 3,17% (yoy).

Dengan perkembangan tersebut, inflasi IHK 2019 sampai Mei 2019 mencapai 1,48% (ytd), atau secara tahunan mencapai 3,32% (yoy).

Ke depan, Bank Indonesia tetap konsisten menjaga stabilitas harga dan memperkuat koordinasi kebijakan dengan Pemerintah, baik di tingkat pusat maupun daerah, guna memastikan inflasi tetap rendah dan stabil dalam kisaran sasaran inflasi sebesar 3,5±1% pada 2019.

Inflasi inti tetap terkendali, meskipun meningkat dibandingkan level bulan sebelumnya. Inflasi inti Mei 2019 tercatat 0,27% (mtm), meningkat dibandingkan inflasi April 2019 sebesar 0,17% (mtm). Komoditas utama penyumbang inflasi inti ialah nasi dengan lauk dan gula pasir. Secara tahunan, inflasi inti tercatat 3,12% (yoy), meningkat dibandingkan dengan level April 2019 sebesar 3,05% (yoy).

“Inflasi inti yang terkendali tidak terlepas dari konsistensi kebijakan Bank Indonesia dalam mengarahkan ekspektasi inflasi, termasuk dalam menjaga pergerakan nilai tukar sesuai fundamentalnya,” tukas Onny. (REZ)

Suheriadi

Recent Posts

Per 20 Desember 2024, IASC Blokir 5.987 Rekening dan Selamatkan Dana Rp27,1 Miliar

Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melaporkan telah melaporkan hingga 20 Desember 2024, Indonesia Anti-Scam… Read More

1 hour ago

KSEI Bidik Pertumbuhan 2 Juta Investor pada 2025

Jakarta - PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) membidik penambahan sebanyak dua juta investor di pasar… Read More

1 hour ago

KSEI Masih Kaji Dampak Kenaikan PPN 12 Persen ke Pasar Modal RI

Jakarta - PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) masih mengkaji ihwal kenaikan PPN 12 persen… Read More

3 hours ago

PPN 12 Persen QRIS Dibebankan ke Pedagang, Siap-siap Harga Barang Bakal Naik

Jakarta – Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menegaskan kenaikan tarif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi… Read More

3 hours ago

IHSG Ditutup Naik 1,61 Persen, Dekati Level 7.100

Jakarta – Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada hari ini, Senin, 23 Desember 2024, ditutup… Read More

4 hours ago

Hingga September 2024, Pembangunan Jaya Ancol Bukukan Laba Bersih Rp100 Miliar

Jakarta – Di tengah penurunan kunjungan wisatawan, PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk (PJAA) tercatat mampu… Read More

4 hours ago