Jakarta – Ekonom Senior Faisal Basri kembali mengkritik kebijakan Pemerintan terkait penanganan pandemi covid-19 di Indonesia. Dirinya bahkan memperkirakan, butuh waktu 3 tahun agar ekonomi RI pulih serperti layaknya sebelum pandemi.
“Jadi ini tanda-tanda masih jauh kita dari pulih. Barangkali butuh Waktu 3 tahun paling cepat untuk pulih ke kondisi sebelum pandemi. Paling cepat 3 tahun mungkin 3 sampai 5 tahun,” kata Faisal melalui video conference di Jakarta, Jumat 16 Juli 2021.
Faisal juga menyatakan, ada 2 faktor yang membuat pemulihan ekonomi RI berjalan lambat, yakni lambatnya penyaluran kredit perbankan dan tidak terorganisirnya penanganan covid-19.
Pada faktor penyaluran kredit lanjut Faisal, bank dinilai lebih memilih untuk menyalurkan danannya ke surat utang ketimbang menyalurkannya ke kredit. “Teman-teman bisa lihat bank itu bukan membantu UMKM kasih kredit dan sebagainya uangnya dibelikan surat utang pemerintah sehingga sekarang pembeli terbanyak dari surat utang pemerintah itu adalah bank 38%,” ujar Faisal.
Sebagai informasi saja, OJK mencatat penyaluran kredit perbankan pada bulan Mei 2021 secara tahunan masih terkontraksi sebesar -1,23% (YoY). Meski demikian, nilai kontraksi tersebut membaik dari bulan sebelumnya di level -2,28% (YoY).
Sementara itu, untuk penanganan pandemi sendiri dinilai Faisal tidak konsisten lantaran kebijakan yang berubah-ubah. Oleh karena itu dirinya meminta Pemerintah untuk tanggap dan sigap dalam penanganan pandemi covid-19 yang belum berakhir terutama terkait dengan PPKM Darurat.
“Kalau lihat situasi seperti ini lambat, bertele-tele pandeminya. Karena tidak terorganisir, panglima perang (penanganan covid-19) ganti-ganti, pakai cara-cara preman nantang nantang nggak karuan,” pungkas Faisal. (*)
Editor: Rezkiana Np
Poin Penting BTN telah menyalurkan total bantuan Rp13,17 miliar melalui Program TJSL untuk korban bencana… Read More
Poin Penting Pollux Hotels Group menerbitkan obligasi berkelanjutan perdana dengan penjaminan penuh dan tanpa syarat… Read More
Poin Penting BRI membukukan laba bank only Rp45,44 triliun per November 2025, turun dari Rp50… Read More
Poin Penting Seluruh bank besar seperti BCA, BRI, Mandiri, BNI, dan BTN memastikan layanan perbankan… Read More
Poin Penting Bank Jateng membagikan dividen Rp1,12 triliun kepada Pemprov dan 35 kabupaten/kota di Jateng,… Read More
Poin Penting Perencanaan keuangan krusial bagi freelancer untuk mengelola arus kas, menyiapkan dana darurat, proteksi,… Read More