Jakarta—Chairman Indonesia Gas Society yang juga menjabat sebagai Plt. Direktur Utama Pertamina Yenni Andayani mengungkapkan, kebutuhan energi tahun ini meningkat karena disebabkan oleh pertumbuhan populasi kelas menengah dan meningkatnya gross domestic product (GDP).
Angka pertumbuhan tersebut jauh lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan konsumsi energi secara global.
Melihat kondisi tersebut Indonesia memerlukan investasi USD70 miliar hingga USD80 miliar untuk pembangunan infrastruktur gas secara menyeluruh hingga 2030, sehingga mencukupi kebutuhan energi domestik yang terus tumbuh sekitar 4-5 persen per tahun.
“Sekitar 15 persen kebutuhan energi tersebut dipasok dengan gas, sedangkan sisanya dipasok dengan minyak bumi, batubara dan lainnya,” kata Yenni dalam pembukaan International Indonesia Gas Conference & Exhibition 2017.
Indonesia sendiri, lanjut Yenni merupakan negara yang diberkahi dengan sumber gas yang cukup berlimpah. (Bersambung ke halaman berikutnya)
Poin Penting BTN telah menyalurkan total bantuan Rp13,17 miliar melalui Program TJSL untuk korban bencana… Read More
Poin Penting Pollux Hotels Group menerbitkan obligasi berkelanjutan perdana dengan penjaminan penuh dan tanpa syarat… Read More
Poin Penting BRI membukukan laba bank only Rp45,44 triliun per November 2025, turun dari Rp50… Read More
Poin Penting Seluruh bank besar seperti BCA, BRI, Mandiri, BNI, dan BTN memastikan layanan perbankan… Read More
Poin Penting Bank Jateng membagikan dividen Rp1,12 triliun kepada Pemprov dan 35 kabupaten/kota di Jateng,… Read More
Poin Penting Perencanaan keuangan krusial bagi freelancer untuk mengelola arus kas, menyiapkan dana darurat, proteksi,… Read More