News Update

Bussan Auto Finance Terbitkan Obligasi II Senilai Rp1 Triliun

Jakarta – Setelah sukses menerbitkan Obligasi I di tahun 2017, kini, PT Bussan Auto Finance (BAF) kembali akan melakukan penghimpunan dana melalui pasar modal.

Perusahaan yang telah lebih dari 20 tahun menyalurkan pembiayaan ini berencana menerbitkan Obligasi II Bussan Auto Finance Tahun 2018 dengan jumlah pokok obligasi sebanyak banyaknya sebesar Rp1 triliun. Obligasi Ini telah memperoleh peringkat AA (Double A) dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (PEFINDO).

“Setelah penerbitan obligasi perdana kami di 2017 yang mendapat respons positif dari pelaku pasar atau investor, kini kami kembali menerbitkan Obligasi II dan memperoleh peringkat DoubIeA dari PEFINDO,” kata Chief Executive Officer (CEO) BAF, Lynn Ramli, di Jakarta, Rabu, 11 April 2018.

Obligasi ini sendiri diterbitkan tanpa warkat dan ditawarkan dengan nilai 100 persen dari nilai pokok.

Selain itu obligasi ini memiliki 2 seri, dimana seri A memiliki jangka waktu 370 hari dengan tingkat bunga sebesar 6,00 persen – 6,50 persen.

Sementara seri B memiliki jangka waktu 3 tahun dengan kupon 7,50 persen – 8,25 persen. Adapun pembayaran bunga akan dilakukan setiap 3 bulan (triwulanan).

Rencananya dana obligasi ini setelah dikurangi biaya biaya emisi, akan digunakan seluruhnya untuk modal kerja pembiayaan.

Baca juga: Bussan Auto Finance Luncurkan Logo Baru

“Dana yang diperoleh dari hasil Penawaran Umum Obligasi ini seluruhnya akan digunakan sebagai modal kerja pembiayaan sebagaimana yang ditentukan oleh izin yang dimiliki oleh BAF,” jelas Lynn.

Lynn mengatakan target penawaran awal (book building) obligasi ini akan dilakukan dari 9 – 20 April 2018, sedangkan perkiraan masa penawaran umum obligasi pada 7-9 Mei 2018.

Sementara perkiraan tanggal efektif dari OtoritasJasa Keuangan (OJK) adalah 3 Mei 2018. Pencatatan obligasi di Bursa Efek Indonesia (BEI) diperkirakan pada tanggal 16 Mei 2018.

Bertindak sebagai Penjamin Pelaksana Emisi dalam Obligasi ini adalah PT Indo Premier Sekuritas dan PT Ciptadana Sekuritas Asia, serta PT Bank Mandiri (Persero) Tbk sebagai wali amanat.

Terkait kinerja, BAF berhasil membukukan jumlah pembiayaan baru sebesar Rp6 triliun di akhir tahun 2017 atau meningkat 13,3 persen dibandingkan tahun 2016, sebesar Rp5,3 triliun.

Hasil positif itu mendorong laba tahun berjalan tumbuh 122,7 persen, dari Rp82,1 miliar pada tahun 2016 menjadi Rp182,7 miliar pada tahun 2017.

Sementara jumlah aset juga tumbuh 9,5 persen dari Rp7,3 triliun di tahun 2016 menjadi sekitar Rp8,0 triliun di tahun 2017. (*)

Dwitya Putra

Recent Posts

Jasindo Ingatkan Pentingnya Proteksi Rumah dan Kendaraan Selama Libur Nataru

Poin Penting Menurut Asuransi Jasindo mobilitas tinggi memicu potensi kecelakaan dan kejahatan, sehingga perlindungan risiko… Read More

5 hours ago

Presiden Prabowo Tegaskan Komitmen Selamatkan Kekayaan Negara

Poin Penting Pemerintah menyelamatkan lebih dari Rp6,6 triliun keuangan negara, sebagai langkah awal komitmen Presiden… Read More

6 hours ago

Bank Mandiri Berikan Relaksasi Kredit Nasabah Terdampak Bencana Sumatra

Poin Penting Bank Mandiri menerapkan perlakuan khusus kredit bagi debitur terdampak bencana di Aceh, Sumut,… Read More

6 hours ago

Kredit BNI November 2025 Tumbuh di Atas Rata-rata Industri

Poin Penting BNI menyalurkan kredit Rp822,59 triliun per November 2025, naik 11,23 persen yoy—melampaui pertumbuhan… Read More

8 hours ago

Cek Jadwal Operasional BSI Selama Libur Nataru 2025-2026

Poin Penting BSI menyiagakan 348 kantor cabang di seluruh Indonesia selama libur Natal 2025 dan… Read More

8 hours ago

Update Harga Emas Hari Ini: Galeri24 dan UBS Kompak Merosot, Antam Naik

Poin Penting Harga emas Pegadaian turun jelang libur Nataru 2025/2026, dengan emas Galeri24 turun Rp22.000… Read More

11 hours ago