Perbankan

BUS Gabungan BBTN-BVIS Bakal Bidik Produk Tabungan Emas

Jakarta – Calon bank umum syariah (BUS) baru gabungan PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. (BBTN) dan PT Bank Victoria Syariah (BVIS) yang direncanakan resmi beroperasi pada akhir tahun ini, akan membidik bisnis baru, yakni tabungan emas.

Direktur Utama BTN, Nixon L.P. Napitupulu mengatakan, bank umum syariah baru gabungan BBTN dan BVIS ini bisa menjadi bank syariah kedua terbesar di Tanah Air, setelah PT Bank Syariah Indonesia (BSI).

Nixon menjelaskan, BUS baru ini nantinya akan fokus ke bisnis ritel banking dan consumer banking. Meski, sektor properti masih menjadi ‘jagoan’ utama. Dia meyakini anak usahanya ini bakal memiliki kinerja yang lebih tinggi dibandingkan induknya.

Baca juga: Resmi Diakuisisi BTN, Bank Victoria Syariah Disiapkan Jadi Bank Syariah Baru

Adapun hingga kuartal I-2025, BTN Syariah mencatatkan pertumbuhan pembiayaan sebesar 18,2 persen menjadi Rp46,3 triliun. Sama halnya dengan laba bersih melonjak tinggi dari Rp164 miliar menjadi Rp199 miliar.

Core-nya ini masih di perumahan awalnya, lama-lama menjadi consumer banking dan retail banking,” ucap Nixon dalam konferensi pers, Selasa, 5 Juni 2025.

Direktur Risk Management BTN Setiyo Wibowo menambahkan, fokus bisnis BTN Syariah nantinya akan melayani dua segmen yang selama ini loyalitasnya cukup tinggi terhadap perbankan syariah, yaitu segmen masyarakat syariah yang konformis dan segmen konservatif, sehingga mereka berminat untuk ber-bank di BTN Syariah.

“Untuk bisa masuk ke dua segmen itu perlu perbaikan digital, teknologi, dan lain-lain sehingga produk dan layanan syariah yang ada dapat dilayani dengan proses digital,” ujar Setiyo.

Baca juga: BBTN Caplok BVIS, Targetkan BUS Baru Jadi Bank Syariah Kedua Terbesar di RI

Sementara itu, Project Director Tim Strategi Pengembangan Syariah BTN Alex Sofjan Noor mengatakan, berdasarkan segmen masyarakat syariah yang konformis dan segmen konservatif, BUS baru ini nantinya akan memiliki produk emas, baik cicilan emas maupun tabungan emas.

“Ada mungkin keunikan produk syariah, seperti gold, baik itu pembelian emas secara bertahap atau cicilan ataupun tabungan emas. Nah ini coba kita akan garap dan kita lakukan proses digital,” ungkap Alex. (*)

Editor: Yulian Saputra

Irawati

Recent Posts

Pemerintah Tegaskan Revisi UU P2SK untuk Perkuat Tata Kelola dan Pelindungan Kripto

Poin Penting Pemerintah dan DPR merevisi UU P2SK untuk mengatur aset kripto secara spesifik di… Read More

2 hours ago

Jelang Libur Nataru, Harga Emas Antam, Galeri24 dan UBS Kompak Naik

Poin Penting Harga emas Antam, Galeri24, dan UBS kompak naik pada Rabu 24 Desember 2025… Read More

2 hours ago

Rupiah Dibuka Melemah, Pasar Antisipasi Pelonggaran Kebijakan The Fed pada 2026

Poin Penting Rupiah dibuka menguat 0,11 persen ke level Rp16.769 per dolar AS Pasar mengantisipasi… Read More

3 hours ago

IHSG Berbalik Menguat di Level 8.609 pada Pembukaan Jelang Libur Nataru

Poin Penting IHSG berbalik menguat di pembukaan ke level 8.609,98 dari 8.584,78 Penguatan didukung Wall… Read More

3 hours ago

IHSG Berpotensi Sideways, Ini Katalis Penggeraknya

Poin Penting IHSG berpotensi sideways di kisaran 8.500–8.680 menjelang libur Natal Saham properti koreksi, sektor… Read More

3 hours ago

Genjot Pertumbuhan Kredit Pensiun, Bank Capital Gandeng BCA Digital

Poin Penting Bank Capital menggandeng BCA Digital untuk mengembangkan dan menyalurkan kredit ke segmen pensiunan.… Read More

14 hours ago