Jakarta–Saham China kembali menguat kendati masih lemah pada perdagangan hari ini, Jumat, 22 Januari 2015. Kondisi ini turut dipicu oleh kondisi pasar Eropa dan Jepang. Nikkei Jepang tercatat melonjak hampir 6% dan minyak mentah Brent naik lebih dari 5% persen. Shanghai Composite Index berhasil naik hingga 1,25% menyusul penurunan tajam yang terjadi kemarin, Kamis, 21 Januari 2015.
Indeks CSI 300 perusahaan besar yang terdaftar di Shanghai dan Shenzhen ditutup naik 1%.Investor tampaknya semakin enggan mempertaruhkan uang mereka di pasar Tiongkok yang volatile, dan merosot sekitar 17% tahun ini.
Wakil Presiden, Li Yuanchao terus berusaha meyakinkan investor bahwa Beijing akan menggunakan peraturan untuk mencegah volatilitas di pasar.
Pasar saham dan mata uang yuan China terus dalam kondisi di bawah tekanan. Ditambah lagi, penurunan ekonomi Tiongkok membuat ekonomi terbesar kedua di dunia ini berada dalam daftar teratas kekhawatiran investor global. Tingkat pengangguran di Tiongkok juga belum bergerak dari angka 4,05%.
Kendati demikian, kecemasan akan potensi devaluasi Yuan secara jangka pendek perlahan memudar seiring dengan langkah PBOC yang mengarahkan kurs stabil untuk harian mata uang demi memperbaiki titik tengah dalam beberapa pekan terakhir. (*) Ria Martati
Jakarta - PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) masih mengkaji ihwal kenaikan PPN 12 persen… Read More
Jakarta – Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menegaskan kenaikan tarif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi… Read More
Jakarta – Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada hari ini, Senin, 23 Desember 2024, ditutup… Read More
Jakarta - Terdakwa Harvey Moeis dinyatakan bersalah atas tindak pidana korupsi pada penyalahgunaan izin usaha… Read More
Jakarta - PT KAI (Persero) Daop 1 Jakarta terus meningkatkan kapasitas tempat duduk untuk Kereta… Read More
Jakarta – Starbucks, franchise kedai kopi asal Amerika Serikat (AS) tengah diterpa aksi pemogokan massal… Read More