Direktur Pengembangan BEI, Jeffrey Hendrik, saat ditemui usai acara Carbonnex di Gedung BEI, Jakarta, Selasa (22/4). (Foto: Khoirifa)
Jakarta – Bursa Efek Indonesia (BEI) selaku penyelenggara Bursa Karbon (IDXCarbon) menyatakan bahwa jumlah pengguna jasa ditargetkan mencapai 150 partisipan pada akhir 2025.
Pernyataan tersebut disampaikan Direktur Pengembangan BEI, Jeffrey Hendrik, saat ditemui usai acara Carbonnex di Gedung BEI, Jakarta, Selasa, 22 April 2025.
“(Sampai akhir 2025 target pengguna jasanya berapa Pak?) Kan tahun lalu 100, sekarang 150 lah kita targetkan,” ujar Jeffrey kepada media.
Baca juga: Transaksi Bursa Karbon Hampir Tembus Rp78 Miliar, Partisipan Naik 7 Kali Lipat
Sejak diluncurkan pada 26 September 2023, jumlah partisipan Bursa Karbon mengalami pertumbuhan signifikan. Hingga 17 April 2025, tercatat sebanyak 111 partisipan atau meningkat sebesar 587 persen dibandingkan hanya 16 partisipan saat peluncuran.
Selain dari sisi partisipan, pertumbuhan positif juga tecermin dari volumen transaksi yang mencapai 1.598.703 ton CO2 ekuivalen, dengan nilai transaksi sebesar Rp77,91 miliar per 17 April 2025.
Aktivitas retirement di Bursa Karbon juga menunjukkan kenaikan signifikan. Hingga 17 April 2025, tercatat sebanyak 979.834 ton CO2 ekuivalen telah di-retair, naik tajam dibandingkan hanya 6.260 ton pada awal peluncuran.
Jeffrey menyampaikan, peningkatan volume perdagangan tersebut menunjukkan tumbuhnya kesadaran pelaku usaha terhadap pentingnya pengurangan emisi karbon. Ia juga menegaskan bahwa BEI akan terus melakukan sosialisasi kepada perusahaan lainnya.
Baca juga: Volume Perdagangan Karbon di Q1 2025 Lampaui Capaian Tahun Lalu
“Tentu ini akan terus kita lakukan sosialisasi terus kepada yang lain, agar perusahaan-perusahaan yang tidak hanya yang masuk dalam batch net zero incubator, tetapi yang lain-lain juga nanti bisa menyusul,” imbuhnya.
Sebagai informasi, transaksi di Bursa Karbon saat ini masih didominasi oleh perusahaan-perusahaan di sektor pertambangan. Kegiatan ini juga menjadi bagian dari upaya mereka dalam mengurangi jejak dekarbonisasi secara bertahap. (*)
Editor: Yulian Saputra
Poin Penting Hashim Djojohadikusumo meraih penghargaan “Inspirational Figure in Environmental and Social Sustainability” berkat perannya… Read More
Poin Penting Mirae Asset merekomendasikan BBCA dan BMRI untuk 2026 karena kualitas aset, EPS yang… Read More
Poin Penting Indonesia menegaskan komitmen memimpin upaya global melawan perubahan iklim, seiring semakin destruktifnya dampak… Read More
Poin Penting OJK menerbitkan POJK 29/2025 untuk menyederhanakan perizinan pergadaian kabupaten/kota, meningkatkan kemudahan berusaha, dan… Read More
Poin Penting Sebanyak 40 perusahaan dan 10 tokoh menerima penghargaan Investing on Climate 2025 atas… Read More
Poin Penting IHSG ditutup melemah 0,09% ke level 8.632 pada 5 Desember 2025, meski beberapa… Read More