Bursa Asia Bergerak Mixed Hari Ini, Berikut Penyebabnya

Jakarta – Pada perdagangan hari ini, Senin, 30 September 2024, indeks-indeks bursa Asia bergerak mixed, dengan Hang Seng Index Hong Kong meningkat 2,43 persen, Shanghai Composite Index Shanghai menguat 8,06 persen, dan Straits Times Index Singapore naik sebesar 0,39 persen. 

Sementara, hanya indeks Nikkei 225 Index Tokyo yang mengalami penurunan sebanyak 4,80 persen.

Pilarmas Investindo Sekuritas melihat pergerakan tersebut dikarenakan para pelaku pasar masih mencermati sentimen pasar keuangan. Salah satunya, sentimen dari Jepang, lantaran pasar saat ini sedang menantikan arah dan pandangan dari perdana menteri baru.

Perdana Menteri sebelumnya, Shigeru Ishib memiliki pandangan kritis terhadap kebijakan moneter Bank of Japan (BoJ), dan sebelumnya ia juga menyampaikan bahwa kebijakan harus tetap akomodatif karena kondisi ekonomi saat ini.

Baca juga: Rapor IHSG Sepekan: Turun 0,60 Persen, Kapitalisasi Pasar Tembus Rp12.875 Triliun

Sementara, dari Tiongkok, bank sentral Tiongkok (PBoC) kembali memberikan stimulus tambahan dengan menginstruksikan bank-bank komersial untuk menurunkan suku bunga pada semua kredit perumahan yang ada dan hal tersebut bertujuan untuk meringankan beban keuangan rumah tangga di tengah-tengah perlambatan ekonomi.

PBOC mengatakan, bank-bank komersial harus menurunkan suku bunga KPR existing menjadi tidak kurang dari 30 basis poin (bps) di bawah Loan Prime Rate (LPR) secara bertahap dan kebijakan ini diprediksi akan memangkas suku bunga KPR yang ada rata-rata sekitar 50 basis poin (bps).

Adapun, berdasarkan rilis dari National Bureau of Statistics (NBS) dan survei Caixin sektor swasta bahwa sektor manufaktur berada di zona kontraksi, di mana NBS mengungkapkan akan terjadi kenaikan tipis menjadi 49,8 pada September dari 49,1 pada Agustus dan Caixin mengungkapkan turun menjadi 49,3 pada September 2024 dari 50,4 pada Agustus. 

“Pasar menilai ini akan menjadi perhatian pemerintah Tiongkok di saat terjadi perlambatan aktivitas manufaktur dan tidak tertutup kemungkinan ini akan memberikan peluang pemerintah Tiongkok memberikan stimulus yang lebih besar ke depannya,” ucap Manajemen Pilarmas dalam risetnya di Jakarta, 30 September 2024. (*)

Editor: Yulian Saputra

Khoirifa Argisa Putri

Recent Posts

Berpotensi Dipercepat, LPS Siap Jalankan Program Penjaminan Polis pada 2027

Poin Penting LPS membuka peluang percepatan implementasi Program Penjaminan Polis (PPP) dari mandat 2028 menjadi… Read More

7 hours ago

Program Penjaminan Polis Meningkatkan Kepercayaan Publik Terhadap Industri Asuransi

Berlakunya Program Penjaminan Polis (PPP) yang telah menjadi mandat ke LPS sesuai UU No. 4… Read More

8 hours ago

Promo Berlipat Cicilan Makin Hemat dari BAF di Serba Untung 12.12

Poin Penting BAF gelar program Serba Untung 12.12 dengan promo besar seperti diskon cicilan, cashback,… Read More

10 hours ago

BNI Dorong Literasi Keuangan dan UMKM Naik Kelas Lewat Partisipasi di NFHE 2025

Poin Penting BNI berpartisipasi dalam NFHE 2025 untuk memperkuat literasi keuangan dan mendorong kesehatan finansial… Read More

11 hours ago

wondr BrightUp Cup 2025 Digelar, BNI Perluas Dukungan bagi Ekosistem Olahraga Nasional

Poin Penting BNI menggelar wondr BrightUp Cup 2025 sebagai ajang sportainment yang menggabungkan ekshibisi olahraga… Read More

11 hours ago

JBS Perkasa dan REI Jalin Kerja Sama Dukung Program 3 Juta Rumah

Poin Penting JBS Perkasa dan REI resmi bekerja sama dalam penyediaan pintu baja Fortress untuk… Read More

14 hours ago