News Update

Bunga Turun Tak Jamin Pertumbuhan Kredit

Jakarta – Turunnya suku bunga ternyata tidak menjamin pertumbuhan kredit. Bahkan penyaluran kredit justru cenderung tersendat sepanjang 2016.

Jahja Setiaatmadja, Presiden Direktur BCA, mengatakan, permintaan kredit masih belum membaik jika dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya. Bahkan, pertumbuhan kredit sepanjang tahun ini diprediksi tidak akan sebaik tahun lalu.

Dia melanjutkan, turunnya permintaan kredit ini karena daya beli masyarakat berkurang drastis. Untuk menyiasati hal tersebut, perlu ada stimulus agar daya beli masyarakat kembali tumbuh dan berdampak ke penyaluran kredit yang meningkat.

Menurut Jahja, tantangan terbesar buat ekonomi Indonesia bukan hanya pemenuhan APBN karena itu sebagai salah satu pilar saja. Tetapi, sebagai salah satu negara berkembang dengan  Gross Domestic Bruto (GDP) US$3.500 per tahun itu tantangannya ada pada bagaimana bisa meningkatkan daya beli masyarakat. “Orang mengatakan bunga kredit turun maka kredit akan naik, itu tidak benar. Utama untuk menggerakkan ekonomi adalah bagaimana meningkatkan buying power dari masyarakat Indonesia,” ungkapnya pada saat pembukaan Indonesia Knowledge Forum (IKF) V, di Jakarta, Kamis, (6/10).

Tingginya kredit bermasalah juga ikut menghambat pertumbuhan kredit saat ini. Rasio kredit bermasalah ini disebabkan karena beberapa debitur bank yang terpuruk karena melemahnya pertumbuhan ekonomi.

Beberapa sektor yang menyebabkan penurunan kualitas kredit ini diantaranya adalah dari turunnya sektor komoditas. Selain itu, memburuknya sektor pendukung sektor tambang seperti alat berat dan bisnis tongkang turut memberikan kontribusi terhadap kredit bermasalah tadi.

Jahja menambahkan, dalam kondisi saat ini, maka perlu dikembangkan sisi knowledge dan creativity. Hal itu menurutnya ampuh mendorong pembukaan lapangan kerja dan menggerakkan bisnis.

“Untuk itu, acara IKF V 2016 ini diadakan. Kami berharap, akan ada banyak usaha baru yang tumbuh dari terselenggaranya forum ini. Nantinya, industri yang kreatif inilah yang akan membantu pertumbuhan ekonomi Indonesia selanjutnya,” pungkasnya.(*) Indra Haryono

Apriyani

Recent Posts

Harita Nickel Raup Pendapatan Rp20,38 Triliun di Kuartal III 2024, Ini Penopangnya

Jakarta – PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL) atau Harita Nickel pada hari ini (22/11)… Read More

6 hours ago

NPI Kuartal III 2024 Surplus, Airlangga: Sinyal Stabilitas Ketahanan Eksternal Terjaga

Jakarta - Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) pada kuartal III 2024 mencatatkan surplus sebesar USD5,9 miliar, di… Read More

6 hours ago

Peluncuran Reksa Dana Indeks ESGQ45 IDX KEHATI

Head of Institutional Banking Group PT Bank DBS Indonesia Kunardy Lie memberikan sambutan saat acara… Read More

8 hours ago

Pacu Bisnis, Bank Mandiri Bidik Transaksi di Ajang GATF 2024

Pengunjung melintas didepan layar yang ada dalam ajang gelaran Garuda Indonesia Travel Festival (GATF) 2024… Read More

8 hours ago

Eastspring Investments Gandeng DBS Indonesia Terbitkan Reksa Dana Berbasis ESG

Jakarta - PT Eastspring Investments Indonesia atau Eastspring Indonesia sebagai manajer investasi penerbit reksa dana… Read More

9 hours ago

Transaksi Kartu ATM Makin Menyusut, Masyarakat Lebih Pilih QRIS

Jakarta - Bank Indonesia (BI) mencatat perubahan tren transaksi pembayaran pada Oktober 2024. Penggunaan kartu ATM/Debit menyusut sebesar 11,4… Read More

10 hours ago