Jakarta – BTPN Syariah terus menunjukkan komitmennya dalam memberdayakan masyarakat inklusi di seluruh Indonesia, dengan perempuan sebagai target utama.
Bank ini meyakini bahwa perempuan memiliki peran strategis dalam meningkatkan kesejahteraan keluarga dan masyarakat. Melalui pemberdayaan perempuan, dampak positif dapat dirasakan oleh bangsa secara keseluruhan.
Untuk mewujudkan visi tersebut, BTPN Syariah menggelar acara bertajuk Bunga Rampai: Bersama Merampai Mimpi, Tumbuh Menginspirasi, di Kantor Cabang Pondok Indah, Jakarta, Kamis, 12 Desember 2024.
Baca juga: Bantu Perusahaan RI Go International, HKTDC Bakal Gelar TBTHK di Awal 2025
Forum ini bertujuan mempertemukan perempuan-perempuan berdaya untuk berbagi cerita inspiratif yang dibangun melalui keberanian, disiplin, kerja keras, dan kolaborasi.
Acara ini menampilkan kolaborasi unik antara Dhanny Dahlan, desainer dan nasabah pendanaan BTPN Syariah, dengan Sri Agustine, pengrajin batik asal Cirebon sekaligus nasabah pembiayaan.
Keduanya berbagi kisah bagaimana BTPN Syariah menjadi jembatan pemberdayaan yang membawa perubahan besar dalam kehidupan mereka.
Sri Agustine, yang kini memiliki usaha batik sukses, mengaku mendapat keberanian untuk berwirausaha setelah menerima pendampingan dari BTPN Syariah.
“Sebelum menjadi nasabah, saya tidak percaya diri untuk memulai usaha. Berkat pembiayaan dan pendampingan, usaha saya berkembang pesat hingga memiliki toko batik Cahaya Murni. Keberhasilan ini terwujud berkat empat perilaku unggul yang diajarkan, yaitu Berani Berusaha, Disiplin, Kerja Keras, dan Saling Bantu,” ungkap Sri.
Baca juga: Pemanfaatan EBT Masih Minim, Kadin Dorong UMKM Lakukan Hal Ini
Dhanny Dahlan juga mengapresiasi BTPN Syariah sebagai mitra dalam menyalurkan kebaikan. “Saya bersyukur menempatkan dana di BTPN Syariah karena saya tahu dana ini digunakan untuk memberdayakan perempuan. Ini adalah tempat terbaik untuk mewujudkan semangat berbagi,” katanya.
Direktur BTPN Syariah, Dewi Nuzulianti, menegaskan komitmen bank untuk menciptakan produk dan layanan yang sesuai dengan aspirasi nasabah.
Ia menyebut bahwa nasabah pendanaan mendapat kesempatan untuk memberdayakan masyarakat inklusi bersama BTPN Syariah, sedangkan nasabah pembiayaan diberikan empat akses penting: akses keuangan, pengetahuan, suplai, dan pasar.
“Sementara untuk nasabah pembiayaan diberikan empat akses sekaligus kepada nasabah, mulai dari akses keuangan, pengetahuan, supply, dan market,” ungkap Dewi, di Jakarta, Kamis, 12 Desember 2024.
Baca juga: Transformasi Jenius Seiring Pembaruan Bank BTPN jadi SMBC Indonesia
Dewi menambahkan, acara Bunga Rampai merupakan salah satu langkah perusahaan untuk membuka wawasan dan memberikan pemahaman lebih dalam kepada nasabah mengenai program-program yang dijalankan.
“Melalui Forum Bunga Rampai, kami ingin mengajak nasabah untuk melihat secara langsung bagaimana pendanaan yang mereka berikan dapat membantu para ibu-ibu pra-sejahtera di sentra-sentra BTPN Syariah, serta memberikan dampak positif bagi kehidupan mereka,” kata Dewi.
“Antusiasme yang tinggi dari peserta menunjukkan bahwa acara ini memberikan nilai lebih. Kami berharap tahun depan dapat mengadakan Forum Bunga Rampai kembali dengan lebih banyak peserta dan cerita yang lebih inspiratif,” tambah Dewi.
Sebagai informasi, hingga kuartal III 2024, BTPN Syariah berhasil menghimpun dana sebesar Rp11,8 triliun, yang disalurkan sebagai pembiayaan sebesar Rp10,3 triliun kepada perempuan inklusi di 2.600 kecamatan di seluruh Indonesia.
BTPN Syariah terus membuka kesempatan bagi berbagai pihak untuk turut berperan dalam memberdayakan masyarakat inklusi dan memberikan manfaat bagi umat. (*) Ayu Utami
Presiden Direktur & Chief Executive Officer (CEO) BCA Life, Christine Setyabudhi menyampaikan sambutan saat peluncuran… Read More
Jakarta - Bank Perekonomian Rakyat Syariah Seluruh Indonesia (HIMBARSI) meresmikan Alfi Wijaya sebagai ketua umum… Read More
Jakarta - Kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) pada tahun 2025 diprediksi akan memberikan tekanan besar… Read More
Jakarta – Bank Indonesia (BI) melaporkan Utang Luar Negeri (ULN) pada Oktober 2024 tercatat sebesar USD423,4 miliar… Read More
Jakarta – Demi meredam dampak atas kenaikan tarif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12 persen pada tahun… Read More
Jakarta – Mengelola likuiditas menjadi tantangan tersendiri bagi perusahaan dengan banyak rekening operasional, terutama yang… Read More