Jakarta – Pemerintah pada 2021 mulai mewajibkan BUMN yang menerima Penyertaan Modal Negara (PMN) untuk menyusun Key Performance Indicator (KPI). Kementerian Keuangan mengungkapkan, hal ini dilakukan untuk menjaga penugasan BUMN tetap sesuai dengan target yang ditentukan.
Dodok Dwi Handoko, Tenaga Pengkaji Restrukturisasi, Privatisasi, dan Efektivitas Kekayaan Negara Dipisahkan Kemenkeu mengungkapkan, bahwa KPI ini diwajibkan kepada semua manajemen BUMN penerima PMN. Ia menjelaskan, PMN adalah dana publik yang perlu dijaga bersama-sama.
“Kita ingin karena ini penugasan negara agar roda korporat BUMN ini berjalan sesuai dengan target negara secara umum. Jadi, kalau memang diminta menyelesaikan Tol Sumatera, sesuai schedule maupun tahapannya,” jelas Dwi, Jumat, 14 Januari 2022.
Di 2022, dana PMN masih akan digunakan untuk membangun infrastruktur seperti transportasi, ketenagalistrikan, perumahan, serta penjaminan proyek infrastruktur. Adapun beberapa BUMN yang menerima PMN pada tahun ini adalah Waskita Karya, PT. Adhi Karya, Perum Perumnas, PT PII, PT HK, PT PLN, dan PT SMF.
“PMN merupakan salah satu bentuk pembiayaan investasi pemerintah yang berasal dari dana APBN, harus dikelola secara good governance dan dapat dipertanggungjawabkan kepada rakyat,” tambah Dwi. (*)
Editor: Rezkiana Np
Poin Penting IHSG menguat 1,46 persen ke 8.632,76, mendorong kapitalisasi pasar BEI naik 1,39 persen… Read More
Poin Penting OJK dan Polda Kalimantan Utara menuntaskan penyidikan dugaan tindak pidana perbankan di Bank… Read More
Poin Penting IHSG naik 1,46 persen ke level 8.632,76, diikuti kenaikan kapitalisasi pasar 1,39 persen… Read More
Poin Penting NII BTN melonjak 44,49 persen yoy menjadi Rp12,61 triliun pada kuartal III 2025,… Read More
Poin Penting LPS membuka peluang percepatan implementasi Program Penjaminan Polis (PPP) dari mandat 2028 menjadi… Read More
Berlakunya Program Penjaminan Polis (PPP) yang telah menjadi mandat ke LPS sesuai UU No. 4… Read More