Jakarta – Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo memastikan PT Asuransi Jiwasraya (Persero) (Jiwasraya) sudah tidak akan beroperasi sebagai perusahaan asuransi jiwa setelah proses restrukturisasi rampung pada 31 Mei 2021 mendatang.
Kartika menjelaskan, pengoperasian Jiwasraya sebagai sebuah PT hanya akan diperuntukan dalam menyelesaikan utang dengan dukungan aset yang tersisa kepada polis-polis yang tidak setuju untuk direstrukturisasi.
“Jiwasraya akan beroperasi sebagai sebuah PT untuk menyelesaikan utang dengan dukungan sisa aset yang tersisa kepada polis-polis yang tidak setuju untuk direstru dan dipindahkan ke IFG Life,” kata Kartika di acara peluncuran IFG Progress, Rabu, 28 April 2021.
Dirinya menyatakan, Jiwasraya akan melakukan pengalihan seluruh polis asuransi yang telah direstrukturisasi termasuk utang klaim beserta aset pendukungnya ke IFG Life sebelum beroperasi sebagai PT kedepannya.
“Para pemegang polis yang setuju pada proses restru maka polis akan dialihkan ke IFG Life yang meneruskan pelaksanaan polis itu di mana pelayanan pertanggungan dan pembayarannya manfaatnya di transfer dan dikelola IFG Life,” tuturnya.
Lebih lanjut Kartika menyatakan, pembayaran sisa polis-polis yang tidak setuju direstrukturisasi ini akan dilakukan menggunakan sisa total aset yang terbilang tidak likuid dan berkualitas buruk, jumlahnya Rp15,7 triliun. Dimana diketahui, kondisi aset yang berkualitas buruk dan pengelolaan produk yang tidak optimal membuat Jiwasraya memiliki defisit ekuitas sebesar Rp38,6 triliun. (*)
Editor: Rezkiana Np
Jakarta - Kinerja fungsi intermediasi Bank Jasa Jakarta (Bank Saqu) menunjukkan hasil yang sangat baik… Read More
Jakarta - Presiden Prabowo Subianto menegaskan komitmen Indonesia untuk mendukung upaya PBB dalam mewujudkan perdamaian dan keadilan internasional. Termasuk… Read More
Jakarta – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat outstanding paylater atau Buy Now Pay Later (BNPL) di perbankan… Read More
Jakarta - Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) menargetkan jumlah agen asuransi umum mencapai 500 ribu… Read More
Jakarta – Di tengah fenomena makan tabungan alias mantab akhir-akhir ini, pertumbuhan antara ‘orang-orang tajir’… Read More
Jakarta – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyebut tren pertumbuhan UMKM cenderung melambat, sejalan dengan risiko kredit UMKM… Read More