Di sisi lain, kata dia, perbankan nasional baik BUMN maupun swasta diminta untuk dapat meningkatkan porsi kredit modal kerjanya (KMK) dan Kredit investasi (KI). Dengan begitu, peran perbankan terhadap pengembangan di sektor properti dan infrastruktur akan terlihat. Sehingga sektor-sektor ini akan terdongkrak.
“Karena bapak Presiden (Jokowi) selalu mengatakan peran BUMN dan swasta untuk mendorong itu sangat penting. Dalam rangka untuk memperbaiki seluruh pembangunan infrastruktur yang ada. Pemerintah berupaya terus menyediakan hunian yang layak, papan yang layak bagi kalangan MBR,” ucap Mardiasmo.
Dia mengaku, bahwa sejauh ini pemerintah terus berupaya untuk menurunkan angka kekurangan rumah layak huni. Salah satunya melalui Program Sejuta Rumah yang terus digalakkan oleh pemerintah Jokowi-JK. Lewat program ini, lanjutnya, diharapkan masyarakat kalangan MBR dapat memiliki rumah layak huni.
“Melalui Program Sejuta Rumah untuk mendukung kemampuan masyarakat rendah agar dapat memiliki hunian yang layak. Kita mengakselerasi kombinasi antara regulator perbankan dan pengembang. Kita kasih subsidi dan likuiditas untuk itu,” tutupnya. (*)
Editor: Paulus Yoga
Page: 1 2
Suasana saat penyerahan sertifikat Predikat Platinum Green Building dari Green Building Council Indonesia (GBCI) Jakarta.… Read More
Jakarta – Bank Indonesia (BI) melaporkan penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) pada Oktober 2024 mencapai Rp8.460,6 triliun,… Read More
Jakarta - Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) menolak rencana pemerintah menaikkan tarif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi… Read More
Jakarta - Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada hari ini, Jumat, 22 November 2024, ditutup… Read More
Jakarta – Bank Indonesia (BI) mencatat uang beredar (M2) tetap tumbuh. Posisi M2 pada Oktober 2024 tercatat… Read More
Jakarta - PT Indonesia Infrastructure Finance (IIF) kembali meraih peringkat "Gold Rank" dalam ajang Asia… Read More