Jakarta- PT Bank Bukopin Tbk (Bukopin) berencana melakukan refinancing subdebt atau utang yang jatuh tempo pada Maret 2019 sebesar Rp 1,5 triliun. Refinancing tersebut dilaksanakan melalui penerbitan obligasi subordinasi atau subdebt pada tahun depan.
Direktur Keuangan dan Perencanaan Bank Bukopin M. Rachmat Kaimuddin menyebut, pihaknya masih memonitor kondisi pasar serta mempertimbangkan beberapa opsi dan jumlah besaran dalam rangka refinancing utang tersebut.
“Ada subdebt yang jatuh tempo Rp1,5 triliun pada Maret 2019. Bentuk refinancing-nya nanti bisa sebagian sekuritisasi, bonds, atau subdebt. Karena kondisi pasar sekarang juga menarik,” kata Rachmat di kantor Bukopin Jakarta, Selasa 16 Oktober 2018.
Walau begitu, pihaknya optimis proses refinancing tersebut dapat segera dilaksanakan pada awal tahun 2019 mendatang seiring jatuh temponya subdebt.
Baca juga: Bukopin Cetak Laba Rp393 Miliar di Kuartal III-2018
“Kami akan terbitkan subdebt di kuartal I 2019. Kami juga melihat peluang sekuritisasi aset dan penerbitan obligasi,” tambah Rachmat.
Selain itu, Rachmat menegaskan, pihaknya untuk tahun ini tidak akan melakukan melakukan aksi korporasi apapun. Hal tersebut seiring dengan selesainya penawaran umum terbatas (PUT) IV dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) pada Juli 2018 dengan masuknya saham KB Kookmin Bank, bank terbesar asal Korea Selatan.
KB Kookmin Bank saat ini masuk menjadi salah satu pemegang saham Bank Bukopin sebesar 22 persen. Rachmat optimistis dengan dukungan pemegang saham yang andal dan beragam, yaitu PT Bosowa Corporindo 23%, KOPELINDO 11,5%, Pubik 34,2% dan Negara Republik Indonesia 8,9% dapat terus meningkatkan performa kinerja bisnis Bukopin. (*)
Jakarta - Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) tengah menggodok Peraturan Pemerintah (PP) perihal hapus tagih… Read More
Jakarta - Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan rata-rata upah buruh di Indonesia per Agustus 2024… Read More
Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada hari ini (5/11) berakhir ditutup pada zona… Read More
Jakarta - Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan bahwa ekonomi Indonesia di kuartal III 2024 tumbuh… Read More
Jakarta - Di era globalisasi ini, perusahaan yang memegang kendali dan memimpin teknologi dipastikan berpeluang… Read More
Jakarta – Google Pixel, smartphone besutan Alphabet, mengalami nasib serupa dengan iPhone 16 yang dilarang… Read More