Sebelumnya, Direktur Utama Bukopin, Glen Glenardi mengatakan, penyaluran kredit di sektor maritim sendiri dilakukan dengan menyasar semua segmen usaha, mulai dari mikro hingga korporasi. “Cuma pemerintah kan concern-nya lebih ke yang kecil,” tuturnya.
Secara keseluruhan, total kredit perseroan sebesar Rp72,5 triliun per akhir tahun 2016. Kucuran kredit meningkat 9,74 persen dibanding Rp66 triliun pada 2015. Kinerja perkreditan Bukopin tercatat lebih tinggi dibanding rata-rata industri yang cuma 7,85 persen pada tahun lalu.
Baca juga: Bukopin Cetak Laba Rp1,09 Triliun di 2016
Secara segmentasi, penyaluran kredit lebih banyak diterima oleh segmen UKM dengan porsi 41,25 persen. Kemudian disusul segmen komersial yang memang secara plafon kredit lebih besar, dengan porsi 34,65 persen. Sedangkan kredit mikro dan konsumer masing-masing mengambil porsi 13,78 persen dan 10,31 persen.
Menurut Glen, untuk sektor usaha, kredit Bukopin paling banyak dikucurkan ke sektor konstruksi, kemudian perdagangan dan jasa. “Strategi kredit akan mempertajam segmennya dulu. Kemudian, akan banyak bermain di kredit yang capital charge (ATMR) rendah yakni ritel, UKM, mikro. Main di pinjaman Rp10 miliar-Rp20 miliar. Base diperlebar,” terangnya. (*)
Page: 1 2
Poin Penting Tri Pakarta merelokasi Kantor Cabang Pondok Indah ke Ruko Botany Hills, Fatmawati City,… Read More
Jakarta - Bank Mandiri terus memperkuat dukungan terhadap pertumbuhan ekonomi wilayah dengan menghadirkan Livin’ Fest… Read More
Poin Penting Hashim Djojohadikusumo meraih penghargaan “Inspirational Figure in Environmental and Social Sustainability” berkat perannya… Read More
Poin Penting Mirae Asset merekomendasikan BBCA dan BMRI untuk 2026 karena kualitas aset, EPS yang… Read More
Poin Penting Indonesia menegaskan komitmen memimpin upaya global melawan perubahan iklim, seiring semakin destruktifnya dampak… Read More
Poin Penting OJK menerbitkan POJK 29/2025 untuk menyederhanakan perizinan pergadaian kabupaten/kota, meningkatkan kemudahan berusaha, dan… Read More