Dalam mengejar target laba, perseroan mengandalkan penyaluran kredit dengan perhitungan modal atau aset tertimbang menurut risiko (ATMR) rendah. “Cari nasabah capital carge rendah, untuk jaga stabiilitas CAR (rasio kecukupan modal). Itu di sektor ritel. Kita akan memilih bisnisnya yang layak. Kita lihat yang prospek,” terang Glen.
Selain itu, lanjutnya, Bank Bukopin juga menyasar nasabah milenial melalui pengembangan financial technology atau fintech lewat wadah Bukopin Innovation Lab. “Juga layanan merambah ke digital,” tandasnya.
Per Maret 2017, perseroan mencatat perolehan laba bersih sebesar Rp291 miliar, tumbuh 5,62 persen dalam setahunan dari Rp 275 miliar pada posisi Maret 2016.
Dari sisi kredit meningkat 7,64 persen dari Rp67,1 triliun menjadi Rp72,3 triliun. Sedangkan dana pihak ketiga (DPK) naik 15,37 persen dari Rp81,3 triliun menjadi Rp93,8triliun. Sementara CAR ada di level 17,02 persen. (*)
Page: 1 2
Head of Institutional Banking Group PT Bank DBS Indonesia Kunardy Lie memberikan sambutan saat acara… Read More
Pengunjung melintas didepan layar yang ada dalam ajang gelaran Garuda Indonesia Travel Festival (GATF) 2024… Read More
Jakarta - PT Eastspring Investments Indonesia atau Eastspring Indonesia sebagai manajer investasi penerbit reksa dana… Read More
Jakarta – Ketua Komisi III DPR RI Habiburokhman mengungkapkan latar belakang penembakkan terhadap Kasat Reskrim Polres… Read More
Jakarta - Bank Indonesia (BI) mencatat perubahan tren transaksi pembayaran pada Oktober 2024. Penggunaan kartu ATM/Debit menyusut sebesar 11,4… Read More
Suasana saat penyerahan sertifikat Predikat Platinum Green Building dari Green Building Council Indonesia (GBCI) Jakarta.… Read More