News Update

Bukan Main! RI Ngutang Lagi Rp5,6 Triliun ke Bank Dunia, Untuk Apa Sih?

Jakarta – Indonesia kembali mendapatkan pendanaan sebesar USD400 juta atau sekitar Rp5,6 triliun (kurs Rp14.000/USD) dari World Bank (Bank Dunia) untuk mendukung reformasi yang akan membantu Indonesia untuk memperkuat ketahanan sektor keuangan.

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengatakan, pandemi covid-19 menjadikan berbagai reformasi struktural dalam mengatasi kerentanan sektor keuangan mendesak untuk segera dilakukan. Apalagi sektor keuangan dianggap punya peran penting.

“Pemerintah berkomitmen untuk memperkuat sektor keuangan karena perannya yang sangat penting dalam menjaga pertumbuhan Indonesia dan mengurangi kemiskinan, terutama selama pemulihan covid-19,” ujar Menkeu seperti dikutip di Jakarta, Jumat, 11 Juni 2021.

Menurutya, pendanaan untuk kebijakan pembangunan yang baru ini akan mendukung berbagai reformasi di sektor keuangan melalui tiga pendekatan utama. Pertama, pendanaan bertujuan untuk memperdalam sektor keuangan dengan memperluas akses kepada layanan keuangan.

Kedua, meningkatkan efisiensi dan menurunkan biaya di sektor keuangan dengan memperkuat kerangka kepailitan dan hak-hak kreditur, melindungi konsumen dan data pribadi, serta membangun sistem pembayaran yang lebih efisien dan lebih cepat dengan memanfaatkan teknologi digital.

Ketiga, mendorong kemampuan sektor keuangan bertahan dari guncangan dengan memperkuat kerangka resolusi untuk menghindari berbagai gangguan terhadap kegiatan keuangan jika terjadi kegagalan bank, meningkatkan efektifitas pengawasan sektor keuangan serta menerapkan praktik-praktik keuangan yang berkelanjutan.

Sementara itu, Direktur Bank Dunia untuk Indonesia dan Timor-Leste Satu Kahkonen mengungkapkan, pendanaan ini melengkapi berbagai upaya pemerintah untuk melindungi sektor keuangan dan perekonomian secara keseluruhan dari dampak-dampak yang ditimbulkan oleh krisis covid-19. 

Ia menyatakan, dengan menjadikan layanan keuangan lebih transparan, dapat diandalkan, dan berorientasi kepada teknologi, maka simpanan dapat disalurkan kepada investasi-investasi yang paling produktif secara lebih hemat, lebih cepat, dan lebih aman, sehingga membuka peluang bagi masyarakat untuk berinvestasi untuk masa depannya dan melindungi diri dari berbagai guncangan yang tidak diharapkan.

Dukungan Bank Dunia bagi reformasi di sektor keuangan di Indonesia merupakan komponen penting pada Kerangka Kerja Kemitraan Kelompok Bank Dunia untuk Indonesia, dimana penguatan ketahanan ekonomi dan daya saing mencakup tujuan spesifik yang difokuskan pada peningkatan kedalaman, perbaikan efisiensi, dan penguatan ketahanan di sektor keuangan. (*)

Rezkiana Nisaputra

Recent Posts

Debt Collector Itu Ekosistem Leasing, Menkomdigi Harus Bekukan Iklan “STNK Only” yang Jadi “Biang Kerok”

Oleh Eko B. Supriyanto, Pimpinan Redaksi Infobank Media Group DUA debt collector tewas di Kalibata.… Read More

28 mins ago

Kolaborasi Majoris AM dan Istiqlal Global Fund Luncurkan Program Wakaf Saham

Poin Penting Majoris Asset Management dan IGF-BPMI meluncurkan Program Wakaf Saham Masjid Istiqlal, memungkinkan masyarakat… Read More

6 hours ago

Saham Indeks INFOBANK15 Bergerak Variatif di Tengah Penguatan IHSG

Poin Penting IHSG tetap menguat, ditutup naik 0,46 persen ke level 8.660,59 meski mayoritas indeks… Read More

6 hours ago

Sun Life dan CIMB Niaga Kenalkan Dua Produk Berdenominasi USD

Wealth Practice bertajuk “Legacy in Motion: The Art of Passing Values, Wealth, and Business” persembahan… Read More

10 hours ago

BSI Salurkan Bantuan 78,8 Ton Logistik Senilai Rp12 Miliar untuk Korban Bencana Sumatra

Poin Penting BSI dan BSI Maslahat menyalurkan bantuan 78,7 ton senilai Rp12 miliar bagi korban… Read More

19 hours ago

Daftar Saham Penopang IHSG Sepekan: BUMI, BRMS hingga DSSA

Poin Penting IHSG menguat 0,32 persen sepanjang pekan 8–12 Desember 2025 dan ditutup di level… Read More

20 hours ago