Bukalapak Masih Punya Sisa Dana IPO Rp9,33 Triliun, Intip Rincian Penggunaannya

Jakarta – PT Bukalapak.com Tbk (BUKA) masih memiliki sisa dana hasil penawaran umum perdana saham (IPO) sebesar Rp9,33 triliun hingga akhir tahun 2024. Rencana alokasi dana ini telah disetujui oleh para pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB).

Direktur Utama Bukalapak, Willix Halim, menyampaikan bahwa 40 persen dari sisa dana IPO akan dialokasikan untuk modal kerja pada 2025.

Selain itu, sekitar 13,35 persen akan digunakan untuk modal kerja entitas anak perusahaan, dan 46,65 persen sisanya akan dimanfaatkan oleh Perseroan atau entitas anak, baik yang sudah ada maupun yang akan dibentuk.

“Saat ini alokasi penggunaan sisa dana IPO tetap berfokus kepada bisnis yang sudah ada, dengan tidak menutup kemungkinan akan digunakan untuk pengembangan lini bisnis baru jika memang membawa pengaruh positif terhadap kondisi keuangan Perseroan,” tulis Willix dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu, 15 Januari 2025.

Baca juga: Bukalapak akan Gelar Paparan Publik usai Setop Jual Produk Fisik, Siap Mulai Era Baru?

Willix menambahkan bahwa sisa dana IPO akan dioptimalkan hingga akhir 2025 sesuai rencana yang telah disetujui oleh pemegang saham.

Namun, mengingat kondisi global yang masih penuh ketidakpastian serta dinamika politik domestik pada tahun 2024, Bukalapak akan bersikap selektif dalam penggunaan dana tersebut.

“Kami tetap berkomitmen untuk menjaga prinsip kehati-hatian dan melakukan evaluasi yang mendalam sebelum merealisasikan penggunaan dana IPO tersebut, dengan tujuan memastikan keberlanjutan pertumbuhan dan penciptaan nilai jangka panjang bagi para pemegang saham dan seluruh pemangku kepentingan,” imbuhnya.

Baca juga: Begini Respons BEI Soal Bukalapak yang Bakal Setop Jualan Produk Fisik

Adapun jumlah hasil penawaran umum yang diraih Bukalapak tercatat senilai Rp21,9 triliun pada saat pencatatan saham di BEI 6 Agustus 2021 yang lalu, di mana dana IPO tersebut telah digunakan sebanyak Rp11,99 triliun untuk modal kerja entitas anak Perseroan. (*)

Editor: Yulian Saputra

Khoirifa Argisa Putri

Recent Posts

Saham Asuransi Ini Naik Tinggi dalam 3 Bulan, Namun Valuasinya Masih Murah

Poin Penting Saham TUGU menguat konsisten dalam tiga bulan terakhir, naik sekitar 18,85 persen dari… Read More

1 min ago

Permintaan Masih Lemah, Kredit Nganggur Tembus Rp2.509,4 Triliun di November 2025

Poin Penting Undisbursed loan perbankan pada November 2025 mencapai Rp2.509,4 triliun atau 23,18 persen dari… Read More

12 mins ago

Bos Superbank: Peluang Industri Bank Digital RI Masih Terbuka Lebar

Poin Penting Penetrasi bank digital di Indonesia baru sekitar 1 persen, sementara penetrasi kredit masih… Read More

34 mins ago

RUPSLB Timah Angkat Ratih Mayasari Jadi Direktur SDM

Poin Penting RUPSLB PT Timah Tbk memberhentikan Andi Seto Gadhista Asapa sebagai Direktur SDM dan… Read More

56 mins ago

BOII Bukukan Laba Rp32,95 Miliar di November 2025, Terkontraksi 53,38 Persen

Poin Penting Laba bersih BOII anjlok 53,38 persen yoy menjadi Rp32,95 miliar per November 2025,… Read More

1 hour ago

Bank of India Indonesia Catat Pertumbuhan Kredit sebesar 5,53 persen (yoy)

Dalam paparan pubik tersebut disampaikan dari sisi fungsi intermediasi, BOII mencatat pertumbuhan kredit sebesar 5,53… Read More

2 hours ago