Bukalapak Majukan Ekonomi Syariah Lewat UMKM Berbasis Pesantren

Jakarta – Bukalapak mengadakan pertemuan dengan Wakil Presiden Republik Indonesia KH. Ma’ruf Amin untuk mengembangkan ekosistem ekonomi syariah di Indonesia. Pertemuan tersebut membahas program dan pengembangan yang dapat dilakukan Bukalapak dalam menciptakan ekosistem kewirausahan digital berbasis ekonomi umat.

Co-Founder and President Bukalapak Fajrin Rasyid menjelaskan, dari sisi penyediaan produk keuangan syariah, Bukalapak menjawab dengan penyediaan 7 produk syariah dengan total pertumbuhan AUM sebesar 168%. Selain itu, e-commerce yang identik dengan warna merah ini juga terus mendorong partisipasi masyarakat dalam memberikan pelayanan sosial berbasis zakat, infaq, shadaqah dan wakaf.

“Hingga Juli 2019, produk BukaReksa Syariah mendominasi 60% total dana kelolaan. Sedangkan, BukaModal syariah mampu menarik pengajuan aplikasi pinjaman hingga lebih dari tiga kali lipat dibandingkan dengan versi konvensional,” ujar Fajrin dalam keterangannya di Jakarta, Senin, 2 Desember 2019.

Dalam diskusi tersebut, Wakil Presiden Ma’ruf Amin mengapresiasi Bukalapak yang telah berupaya menaik kelaskan UMKM. Wapres juga setuju bahwa kolaborasi dengan Pemerintah merupakan langkah yang tepat untuk mempertemukan UMKM dengan potensi yang lebih besar dan masif.

“Ekonomi syariah adalah pemantik ekonomi baru dan berpotensi menjadi salah satu pilar penyokong kuat pertumbuhan ekonomi Indonesia. Harapannya, semakin banyak yang berinisiatif dalam menciptakan inovasi di bidang ekonomi syariah seperti Bukalapak, semakin kuat pula pengembangan ekonomi berbasis umat ini,” ucap Wapres, Ma’ruf Amin.

Ke depan, Fajrin mengungkapkan bahwa Bukalapak akan terus fokus pada kewirausahaan digital yang berbasis pesantren. Oleh karena itu, sinergi antara Bukalapak dan kementerian pemerintah menjadi hal yang penting.

“Kami baru saja memulai pelatihan digital bagi para santri di Pusat Layanan Usaha Terpadu Kabupaten Tasikmalaya pada bulan November ini. Selanjutnya, kami akan berkeliling Indonesia bersama dengan Kementerian Koperasi dan UKM, Kementerian Agama dan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian untuk meningkatkan Kapasitas Kewirausahaan Digital terintegrasi Bagi UMKM Berbasis Pesantren,” pungkasnya.

Berdasarkan Data Kementerian Agama, Indonesia memiliki lebih dari 28.000 pesantren dan dan 4 juta santri yang tersebar di seluruh wilayah. Sementara itu, 80% dari pesantren tersebut telah mengelola UMKM yang produknya dihasilkan langsung oleh para santri. Hal ini mendorong Bukalapak untuk aktif membuka jalan kemitraan dan mengimplementasikan arahan pemerintah dalam peningkatan kapasitas wirausaha santri. (*) Evan Yulian Philaret

Rezkiana Nisaputra

Recent Posts

Jasindo Ingatkan Pentingnya Proteksi Rumah dan Kendaraan Selama Libur Nataru

Poin Penting Menurut Asuransi Jasindo mobilitas tinggi memicu potensi kecelakaan dan kejahatan, sehingga perlindungan risiko… Read More

9 hours ago

Presiden Prabowo Tegaskan Komitmen Selamatkan Kekayaan Negara

Poin Penting Pemerintah menyelamatkan lebih dari Rp6,6 triliun keuangan negara, sebagai langkah awal komitmen Presiden… Read More

9 hours ago

Bank Mandiri Berikan Relaksasi Kredit Nasabah Terdampak Bencana Sumatra

Poin Penting Bank Mandiri menerapkan perlakuan khusus kredit bagi debitur terdampak bencana di Aceh, Sumut,… Read More

9 hours ago

Kredit BNI November 2025 Tumbuh di Atas Rata-rata Industri

Poin Penting BNI menyalurkan kredit Rp822,59 triliun per November 2025, naik 11,23 persen yoy—melampaui pertumbuhan… Read More

11 hours ago

Cek Jadwal Operasional BSI Selama Libur Nataru 2025-2026

Poin Penting BSI menyiagakan 348 kantor cabang di seluruh Indonesia selama libur Natal 2025 dan… Read More

11 hours ago

Update Harga Emas Hari Ini: Galeri24 dan UBS Kompak Merosot, Antam Naik

Poin Penting Harga emas Pegadaian turun jelang libur Nataru 2025/2026, dengan emas Galeri24 turun Rp22.000… Read More

14 hours ago