Pasar Modal

Bukalapak Beberkan Alasan dari Penghentian Penjualan Produk Fisik

Jakarta – PT Bukalapak.com Tbk (BUKA) memberikan penjelasan terkait dengan penghentian bertahap penjualan produk fisik di aplikasi dan situs web Bukalapak, yang akan dilaksanakan pada Februari 2025. 

Direktur Utama BUKA, Willix Halim, mengatakan bahwa keputusan ini diambil berdasarkan evaluasi kontribusi segmen produk fisik yang hanya menyumbang sekitar 3 persen dari total pendapatan BUKA.

“Dengan berfokus pada bisnis yang memiliki prospek jangka panjang yang lebih baik, BUKA bertujuan untuk mencapai pertumbuhan berkelanjutan dan Adjusted EBITDA yang positif dalam waktu dekat,” ucap Willix dalam Public Expose Insidentil di Jakarta, Kamis, 16 Januari 2025.

Baca juga: Bukalapak Restrukturisasi Usaha, Bagaimana Nasib Karyawan?

Dalam hal ini, segmen Online-to-Offline (O2O) dan marketplace tetap menjadi fokus bisnis dari Bukalapak, di mana model bisnis O2O yang memberdayakan UMKM kini menyumbang 40-50 persen dari total pendapatan perusahaan, sedangkan segmen marketplace menyumbang 50-60 persen.

Selain melalui aplikasi dan situs web Bukalapak, BUKA terus memperluas layanan seperti Mitra Bukalapak, BMoney, itemku, Lapakgaming serta berbagai merek ritel seperti Rexus, Russ and Co, Pexio dan lainnya untuk memenuhi kebutuhan pasar.

Adapun untuk mendukung hal tersebut Bukalapak memiliki posisi keuangan yang kuat dengan total kas, setara kas, dan investasi likuid sebesar Rp19 triliun per akhir kuartal III-2024.

Baca juga: Bukalapak Masih Punya Sisa Dana IPO Rp9,33 Triliun, Intip Rincian Penggunaannya

Angka itu berasal dari dana IPO sebesar Rp21,85 triliun, sekitar Rp11,9 triliun telah digunakan untuk modal kerja dan pengembangan bisnis. Sisanya akan digunakan untuk pengembangan usaha BUKA dan Entitas Anak melalui modal kerja, pembelian aset, joint ventures, dan investasi.

“Kami percaya bahwa dengan penajaman strategi, BUKA akan menjadi perusahaan yang dapat memiliki pertumbuhan berkelanjutan dan memberikan nilai tambah bagi seluruh pemangku kepentingan,” imbuhnya.

Dengan inovasi dan transformasi yang berkelanjutan, BUKA akan terus memberikan dampak positif bagi perekonomian Indonesia. Perusahaan berkomitmen untuk mendukung pelaku usaha kecil, memanfaatkan teknologi untuk pertumbuhan bisnis, dan menciptakan nilai berkelanjutan bagi pelanggan, mitra, dan pemegang saham. (*)

Editor: Yulian Saputra

Khoirifa Argisa Putri

Recent Posts

Menko Airlangga Nilai Pemangkasan Suku Bunga BI Positif bagi Perbankan

Jakarta – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menilai positif pemangkasan suku bunga acuan BI atau BI-Rate… Read More

8 mins ago

Begini Jurus Bank Jago Syariah Jaga Likuiditas di Tengah Ketidakpastian Global

Jakarta - Jumlah rekening dan perolehan Dana Pihak Ketiga (DPK) perbankan syariah terus meningkat meski… Read More

9 mins ago

Openspace Ventures Sukses Galang Dana USD165 Juta untuk Perluas Investasi

Jakarta – Openspace Ventures, sebuah perusahaan modal ventura telah berhasil mengumpulkan dana fundraising sebesar USD165 juta hingga… Read More

1 hour ago

Profil Lay Diza Larentie yang Mundur dari Kursi Wakil Direktur Utama Bank Mega

Jakarta - Lay Diza Larentie, Wakil Direktur Utama PT Bank Mega, Tbk (MEGA) memutuskan untuk… Read More

2 hours ago

Bank Mandiri Kolaborasi dengan Mindstores Rilis Fitur Quick Commerce Alfamart di Livin’

Jakarta - Bank Mandiri kembali menegaskan komitmennya dalam menghadirkan layanan finansial yang terintegrasi bagi masyarakat… Read More

3 hours ago

BI Catat Uang Beredar Tembus Rp1.204 Triliun Sepanjang 2024, Ini Rinciannya

Jakarta – Bank Indonesia (BI) mencatat uang beredar di masyarakat sepanjang 2024 menembus Rp1.204 triliun. Jumlah ini… Read More

3 hours ago