Jakarta – Aplikasi investasi saham Stockbit kembali hadir dengan inovasi yang kian memudahkan para penggunanya, investor dan trader saham di Indonesia, dalam membuka Rekening Dana Nasabah (RDN).
Setelah sebelumnya menggandeng PT Bank Central Asia Tbk (BCA), Stockbit kini bermitra dengan bank berbasis teknologi terdepan, PT Bank Jago Tbk, sehingga pengguna Stockbit dapat membuka RDN Bank Jago di aplikasi Stockbit.
Ada beberapa benefit yang bisa didapatkan oleh pengguna yang membuka RDN Bank Jago di aplikasi Stockbit. Pertama, pembukaan RDN yang 100% online, tanpa minimum deposit, dan langsung mendapatkan cashback Rp50 ribu. Kedua, pengguna tidak dikenakan biaya admin bulanan.
Selain itu, biaya broker yang dikenakan dalam transaksi akan dikembalikan dalam bentuk cashback kepada pengguna. Ini berlaku tanpa syarat minimum saldo, tanpa minimum deposit serta dapat dilakukan di aplikasi Stockbit tanpa perlu pindah aplikasi.
Di samping benefit-benefit di atas, Stockbit juga menjadikan investasi kian mudah karena proses pembukaan akun investasi saham di aplikasinya hanya memerlukan waktu dua jam.
Menurut Wellson Lo, Co-founder Stockbit, kemitraan dengan Bank Jago merupakan salah satu komitmen Stockbit dalam menghadirkan pengalaman berinvestasi yang aman, mudah, nyaman, dan terintegrasi kepada pengguna.
“Kunci layanan Stockbit adalah mendengarkan apa yang menjadi kebutuhan para pengguna dan menjawabnya dengan fitur-fitur yang relevan. Dengan kemitraan ini, kami meyakini bahwa akan ada banyak user kami, termasuk user baru, yang merasa nyaman berinvestasi saham di Stockbit,” kata Wellson, Senin, 3 Januari 2022.
Sementara itu, Kharim Siregar, Direktur Utama PT Bank Jago Tbk mengatakan kunci layanan RDN Bank Jago adalah simple dan real-time karena para investor bisa merasakan seamless experience saat pembukaan RDN dan transaksi.
“Prosesnya cepat karena pembukaan akun trading, RDN Bank Jago, dan rekening tabungan Bank Jago bisa dilakukan di Stockbit tanpa pindah aplikasi,” tambah Kharim.
Terkait fitur-fitur dalam aplikasi Stockbit, Wellson mengatakan bahwa Stockbit berfokus pada dua aspek utama, yakni pengalaman berinvestasi serta pengetahuan pengguna mengenai saham dan pasar modal.
Terkait pengalaman berinvestasi, selain bermitra dengan BCA dan Bank Jago, Stockbit juga telah menghadirkan beberapa fitur seperti tools analisis saham yang komprehensif (Stockbit Pro), Analyst Rating, Exercise Rights & Warrant, Intraday Charts, dan latihan investasi saham dengan simulasi (Stockbit Virtual Trading) untuk menjawab berbagai kebutuhan pengguna. Sementara itu, untuk memberikan kesempatan bagi masyarakat Indonesia belajar saham dari nol secara profesional dari mentor yang telah berpengalaman, Stockbit menghadirkan Stockbit Academy, yang dapat diakses secara gratis.
“Layanan perdagangan saham online yang modern, namun dihadirkan secara sederhana, kami harapkan dapat meningkatkan minat masyarakat untuk berinvestasi di pasar modal. Stockbit ingin melanjutkan kontribusinya dalam mengedukasi masyarakat, meningkatkan jumlah investor di pasar modal serta mendukung perekonomian nasional,” kata Wellson menanggapi inovasi yang terus Stockbit hadirkan kepada masyarakat Indonesia.
Di Indonesia, jumlah investor saham mencatatkan peningkatan yang signifikan dari waktu ke waktu. Di awal tahun 2016, jumlah investor saham tercatat sebanyak 434 ribu orang. Sementara di akhir 2021, jumlahnya sebesar 3,4 juta. Menyikapi tren positif ini, Stockbit berkomitmen untuk membuka akses dan memudahkan investasi di pasar modal, khususnya di kalangan investor pemula dan investor ritel. (*)
Jakarta - Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemkodigi) tengah mengupayakan untuk mencegah aliran uang hasil judi… Read More
Jakarta– PT Bank KB Bukopin Tbk atau KB Bank (IDX: BBKP) kembali berhasil mempertahankan peringkat… Read More
Jakarta – Bank Indonesia (BI) memutuskan untuk menahan suku bunga atau BI Rate sebesar 6… Read More
Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan sesi I hari ini (20/11) berbalik… Read More
Jakarta – Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat Universitas Indonesia (LPEM UI) menilai Bank Indonesia (BI) masih harus… Read More
Jakarta – PT Bursa Efek Indonesia (BEI) secara resmi menerbitkan dan memberlakukan pembaruan Peraturan Nomor… Read More