Ekonomi dan Bisnis

Buka IPOC 2025, Airlangga Ungkap Peran Strategis Sawit bagi Ketahanan Ekonomi RI

Poin Penting

  • Menko Airlangga sebut minyak sawit sebagai pilar penting ekonomi Indonesia dengan kontribusi besar pada surplus perdagangan.
  • Pemerintah dorong hilirisasi dan program energi bersih seperti B40 dan SAF berbasis sawit.
  • Perpres No.16/2025 terbit untuk memperkuat sertifikasi ISPO dan transparansi rantai pasok sawit nasional.

Jakarta – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menegaskan bahwa minyak sawit merupakan salah satu pilar ekonomi terpenting Indonesia. Komoditas ini berperan besar dalam menjaga surplus neraca perdagangan nasional, yang mencapai USD4,34 miliar pada September 2025.

Sepanjang Januari–September 2025, ekspor minyak sawit Indonesia mencapai 28,66 juta ton, naik 11,26 persen dibandingkan periode sama tahun lalu.

Harga rata-rata minyak sawit mentah dan tandan buah segar juga tetap di atas Rp3.000 per kilogram sehingga berdampak positif bagi produsen dan jutaan petani kecil.

“Minyak sawit akan terus memainkan peran kunci sebagai sumber pendapatan, energi, inovasi, dan kekuatan nasional. Kita tidak boleh berhenti pada ekspor bahan mentah,” ujar Airlangga dalam sambutannya secara virtual di The 21st Indonesian Palm Oil Conference (IPOC) 2025 and 2026 Price Outlook, Kamis, 13 November 2025.

Baca juga: Minyak Sawit Langka, 4 Minyak Ini Bisa Jadi Alternatif

Airlangga menyampaikan bahwa pemerintah terus mendorong hilirisasi industri sawit untuk meningkatkan nilai tambah, memperluas lapangan kerja, dan memperkuat industri nasional.

Melalui program mandatori biodiesel, Indonesia telah menerapkan Program B40 pada 2024, yang berhasil mengurangi impor bahan bakar fosil lebih dari 15,6 juta kiloliter dan menekan emisi gas rumah kaca hingga 41,46 juta ton CO₂.

Baca juga: Program BIPOSC Dorong Transformasi Perkebunan dan Produksi Minyak Sawit Berkelanjutan

Selain itu, pemerintah juga tengah menyiapkan penggunaan Sustainable Aviation Fuel (SAF) berbasis kelapa sawit. Salah satu contohnya adalah kolaborasi PT Pindad dengan BPDPKS dalam pengembangan fasilitas produksi industri pertahanan yang memanfaatkan sumber daya lokal berbasis minyak sawit.

Perkuat Sertifikasi dan Transparansi ISPO

Untuk menjaga daya saing dan keberlanjutan industri sawit, pemerintah menerbitkan Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2025 guna memperkuat sertifikasi Minyak Sawit Berkelanjutan Indonesia (ISPO).

“Kami juga sedang mempersiapkan Sistem Informasi ISPO, yang menghubungkan data perkebunan, sertifikasi, dan perdagangan. Sistem ini juga meningkatkan transparansi dan memungkinkan pelacakan produk secara real-time,” tandasnya. (*)

Editor: Yulian Saputra

Irawati

Recent Posts

BRI Bukukan Laba Rp45,44 Triliun per November 2025

Poin Penting BRI membukukan laba bank only Rp45,44 triliun per November 2025, turun dari Rp50… Read More

9 hours ago

Jadwal Operasional BCA, BRI, Bank Mandiri, BNI, dan BTN Selama Libur Nataru 2025-2026

Poin Penting Seluruh bank besar seperti BCA, BRI, Mandiri, BNI, dan BTN memastikan layanan perbankan… Read More

10 hours ago

Bank Jateng Setor Dividen Rp1,12 Triliun ke Pemprov dan 35 Kabupaten/Kota

Poin Penting Bank Jateng membagikan dividen Rp1,12 triliun kepada Pemprov dan 35 kabupaten/kota di Jateng,… Read More

11 hours ago

Pendapatan Tak Menentu? Ini Tips Mengatur Keuangan untuk Freelancer

Poin Penting Perencanaan keuangan krusial bagi freelancer untuk mengelola arus kas, menyiapkan dana darurat, proteksi,… Read More

12 hours ago

Libur Nataru Aman di Jalan, Simak Tips Berkendara Jauh dengan Kendaraan Pribadi

Poin Penting Pastikan kendaraan dan dokumen dalam kondisi lengkap dan prima, termasuk servis mesin, rem,… Read More

21 hours ago

Muamalat DIN Dukung Momen Liburan Akhir Tahun 2025

Bank Muamalat memberikan layanan “Pusat Bantuan” Muamalat DIN. Selain untuk pembayaran, pembelian, atau transfer, nasabah… Read More

22 hours ago