Keuangan

Buana Finance Catat Pembiayaan Baru Rp618 miliar

Jakarta – PT Buana Finance Tbk (Perseroan) catat pembiayaan baru sampai dengan Juni 2020, sebesar Rp618 miliar. Jumlah tersebut mengalami penurunan sebagai akibat dari melemahnya pertumbuhan ekonomi karena terdampak pandemi Covid 19 sejak kuartal pertama 2020. Hal ini juga berpengaruh pada
pencapaian laba berjalan yang mengalami penurunan terutama karena penurunan penyaluran pembiayaan.

Dari sisi permodalan, Perseroan memiliki modal (ekuitas) sebesar Rp1,2 triliun dengan total kewajiban sebesar Rp3,7 triliun. Dengan gearing ratio (debt to equity ratio) sebesar 3,08 kali, Perseroan memiliki tingkat permodalan yang kuat untuk melakukan perluasan usaha.

Dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) hari ini 12 Agustus 2020, perseroan sendiri mengumumkan
masih berhasil menorehkan kembali pertumbuhan laba bersih di tahun 2019 sebesar 2,95% menjadi Rp59 miliar.

Dalam RUPST, pemegang saham juga menyetujui Laporan Tahunan Perseroan tahun buku 2019 yang telah diaudit
oleh Kantor Akuntan Publik Tanudireja, Wibisana, Rintis dan Rekan dengan opini audit Wajar dalam hal yang materiil, dan mengesahkan laporan tugas pengawasan Dewan Komisaris Perusahaan.

Selain itu, Perseroan juga menyetujui pengangkatan Direksi yaitu Mariana
Setyadi yang juga telah lulus Ujian Kemampuan dan Kepatutan dari OJK.

Perseroan juga mengumumkan pertumbuhan piutang pembiayaan konsumen memberikan kontribusi terbesar dalam pertumbuhan aset Perseroan sebesar 0,64% menjadi Rp5,05 triliun. Namun di sisi lain, volume pembiayaan terkoreksi menjadi sebesar Rp2,82 triliun, lebih rendah 7,79% dari tahun 2018.

Sementara volume pembiayaan baru pada transaksi sewa pembiayaan tercatat sebesar Rp942 miliar, dan volume pembiayaan konsumen sebesar Rp1,87 triliun.

Saat ini Perseroan memiliki 33 kantor cabang dan kantor selain kantor cabang (KSKC) yang tersebar di seluruh Indonesia. (*)

Dwitya Putra

Recent Posts

Daftar Lengkap UMP 2026 di 36 Provinsi, Siapa Paling Tinggi?

Poin Penting Sebanyak 36 dari 38 provinsi telah menetapkan UMP 2026, sesuai PP 49/2025 yang… Read More

3 hours ago

UMP 2026 Diprotes Buruh, Begini Tanggapan Menko Airlangga

Poin Penting Pemerintah memastikan formulasi UMP 2026 telah memasukkan indikator ekonomi seperti inflasi, indeks alfa,… Read More

4 hours ago

Aliran Modal Asing Rp3,98 Triliun Masuk ke Pasar Keuangan RI

Poin Penting Modal asing masuk Rp3,98 triliun pada 22–23 Desember 2025, dengan beli bersih di… Read More

4 hours ago

Jasindo Ingatkan Pentingnya Proteksi Rumah dan Kendaraan Selama Libur Nataru

Poin Penting Menurut Asuransi Jasindo mobilitas tinggi memicu potensi kecelakaan dan kejahatan, sehingga perlindungan risiko… Read More

23 hours ago

Presiden Prabowo Tegaskan Komitmen Selamatkan Kekayaan Negara

Poin Penting Pemerintah menyelamatkan lebih dari Rp6,6 triliun keuangan negara, sebagai langkah awal komitmen Presiden… Read More

24 hours ago

Bank Mandiri Berikan Relaksasi Kredit Nasabah Terdampak Bencana Sumatra

Poin Penting Bank Mandiri menerapkan perlakuan khusus kredit bagi debitur terdampak bencana di Aceh, Sumut,… Read More

24 hours ago