News Update

BTPN Syariah Ventura Masih Pede Situasi Makro Start-up

Yogyakarta – Perusahaan rintisan (start-up) beberapa waktu belakangan tengah mengalami banyak tantangan. Angka inflasi global yang meninggi dan normalisasi kebijakan moneter memaksa para investor untuk lebih konservatif dan mengurangi pendanaan.

Akhirnya para, perusahaan start-up mau tak mau harus mengencangkan ikat pinggang untuk mengurangi biaya operasional. Sebut saja, start-up ternama seperti Zenius, LinkAja, Shoppe, dan Meta yang melakukan PHK besar-besaran demi menghemat pengeluarannya.

Menanggapi situasi ini, Direktur Utama BTPN Syariah Ventura, Ade Fauzan mengaku tidak kuatir dan memaklumi konsolidasi start-up yang ada. Ia menilai hal ini sudah sewajarnya terjadi dan pihaknya akan terus berhati-hati dengan situasi yang ada.

“Buat kami sangat clear. Kondisi makro terkait start-up hari ini, kami tidak worry karena kami punya jalan sendiri untuk melihat itu,” tegas Ade ketika menjawab pertanyaan media, Kamis, 16 Juni 2022.

Ade mengungkapkan pihaknya selalu berhati-hati dan mematuhi peraturan yang ada ketika hendak melakukan investasi pada sebuah start-up. Ia memastikan semua start-up yang didanai BTPN Syariah Ventura harus memiliki visi yang sama dengan perseroan dan memberikan nilai tambah bagi nasabah.

“Kita ini adalah strategic investor, ketika akan melakukan invest, yang ada dalam visi kita adalah start-up ini harus memberikan value added kepada nasabah BTPN Syariah. Produk kamu apa? Cocok gak buat ultra mikro? Di sisi mana? Then, baru kita akan lakukan due diligence,” jelasnya.

Ade mengungkapkan BTPN Syariah Ventura akan terus mendorong inklusi ekonomi dengan menjangkau nasabah mikro. Salah satu start-up yang didanai oleh perseroan adalah Dagangan.

Perusahaan rintisan satu ini dinilai memiliki visi yang sama dengan BTPN Syariah untuk membantu masyarakat prasejarahtera. Adapun Dagangan fokus menyediakan suplai produk barang konsumen yang bergerak cepat (FMCG) untuk masyarakat di kota tier 3 dan 4. (*)

 

Evan Yulian

Recent Posts

Harita Nickel Raup Pendapatan Rp20,38 Triliun di Kuartal III 2024, Ini Penopangnya

Jakarta – PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL) atau Harita Nickel pada hari ini (22/11)… Read More

9 hours ago

NPI Kuartal III 2024 Surplus, Airlangga: Sinyal Stabilitas Ketahanan Eksternal Terjaga

Jakarta - Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) pada kuartal III 2024 mencatatkan surplus sebesar USD5,9 miliar, di… Read More

9 hours ago

Wamen ESDM Dukung Adopsi Electrifying Lifestyle di Masyarakat

Jakarta – Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Yuliot Tanjung mendukung langkah PLN… Read More

10 hours ago

Peluncuran Reksa Dana Indeks ESGQ45 IDX KEHATI

Head of Institutional Banking Group PT Bank DBS Indonesia Kunardy Lie memberikan sambutan saat acara… Read More

11 hours ago

Pacu Bisnis, Bank Mandiri Bidik Transaksi di Ajang GATF 2024

Pengunjung melintas didepan layar yang ada dalam ajang gelaran Garuda Indonesia Travel Festival (GATF) 2024… Read More

11 hours ago

Eastspring Investments Gandeng DBS Indonesia Terbitkan Reksa Dana Berbasis ESG

Jakarta - PT Eastspring Investments Indonesia atau Eastspring Indonesia sebagai manajer investasi penerbit reksa dana… Read More

13 hours ago