Jakarta – Bank BTPN Syariah di tahun 2022 berhasil membawa pertumbuhan yang positif. Tercatat, BTPN Syariah membukukan laba bersih setelah pajak (NPAT) mencapai Rp1,78 triliun, terbaik sepanjang sejarah BTPN Syariah.
Dari sisi pembiayaan, di tahun 2022 BTPN Syariah berhasil mengucurkan dana Rp Rp11,5 triliun atau tumbuh 10% yoy, bila dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya yaitu Rp10,4 triliun.
“Pertumbuhan pembiayaan ini disertai dengan kualitas pembiayaan yang tetap sehat tercermin dari Non Performing Financing (NPF) di bawah ketentuan regulator,” ujar Direktur Keuangan BTPN Syariah Fachmy Achmad dikutip Sabtu, 11 Februari 2023.
Adapun BTPN Syariah mencatat rasio kecukupan modal atau Capital Adequacy Ratio(CAR) yang kuat di level 53%, jauh di atas ketentuan dan rata-rata industri bank syariah. Selain itu, dana pihak ketiga (DPK) dijaga di level yang efisien pada Rp12 triliun, dengan Total Asset mencapai Rp21,2 triliun.
Kinerja yang baik ini, ditopang dengan beragam inovasi serta transformasi perseroan dalam membangun ekosistem digital selama tahun 2022 ditengah kondisi yang cukup menantang.
Fachmy mengungkapkan, Inovasi yang dilakukan BTPN Syariah, pertama, mempermudah akses keuangan untuk modal kerja produktif (access to finance) bagi nasabah atau Mitra Tepat yang kini bisa di proses secara digital. Cara ini secara tak langsung telah meliterasi nasabah inklusi menjadi paham digital secara perlahan. Mereka juga memberikan dampak kepada komunitasnya menjadi lebih mudah dalam mengakses layanan perbankan.
“Tidak hanya untuk Nasabah Pembiayaan, Bank juga di 2022 telah menyempurnakan layanan e-channel termutakhir bagi nasabah Pendanaan-nya melalui Tepat Mobile Banking dan Internet Banking demi optimal dan secure-nya transaksi, dan di saat bersamaan dapat langsung terlibat dalam memberdayakan masyarakat inklusi,” ungkap Fachmy.
Kedua, inovasi untuk memperluas akses pengetahuan (access to knowledge). Sejak awal BTPN Syariah telah menempatkan program pemberdayaan yang terukur dan berkelanjutan untuk seluruh Nasabahnya. Kini, BTPN Syariah merancang Tepat Daya Platform, aplikasi berbasis digital yang terintegrasi dengan program pemberdayaan demi meningkatkan kapasitas nasabah sekaligus membuka kesempatan bagi seluruh masyarakat untuk terlibat aktif dalam memberdayakan nasabah inklusi BTPN Syariah.
Ketiga, inovasi dalam memperluas akses persediaan (access to supply) melalui aplikasi Warung Tepat. Kini, bagi nasabah inklusi yang sudah melek teknologi, dapat dengan mudah mendapatkan akses pada pasokan barang kebutuhan sehari-hari ditempat aktifitas tanpa harus meninggalkan usaha untuk melakukan perjalanan ke sumber kebutuhan.
Inisiatif ini, berangkat dari kebutuhan akses persediaan dan akses pasar, Bank pun bertransformasi dengan mendirikan BTPN Syariah Venture Capital (VC) yang merupakan satu-satunya VC berbasis syariah pertama di Indonesia. Keberadaan BTPS VC ini adalah kolaborasi untuk mempercepat akselerasi dalam menggaet mitra-mitra strategis yang memiliki semangat yang sama dalam membesarkan ekosistem digital bagi masyarakat inklusi ke depannya.
“Kami memaknai bahwa perjalanan kami dalam menyiapkan berbagai inovasi untuk mewujudkan aspirasi eksosistem digital diperlukan passion dan tekad yang kuat untuk terus memberikan pelayanan terbaik sepenuh hati. Insya Allah, di 2023 kita akan bersama-sama terus bergandengan dalam mengembangkan serta menjalankan berbagai inisiatif strategis untuk mewujudkan kesempatan tumbuh dan hidup yang lebih berarti bagi berjuta rakyat Indonesia,” tutup Fachmy. (*)
Jakarta – PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL) atau Harita Nickel pada hari ini (22/11)… Read More
Jakarta - Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) pada kuartal III 2024 mencatatkan surplus sebesar USD5,9 miliar, di… Read More
Head of Institutional Banking Group PT Bank DBS Indonesia Kunardy Lie memberikan sambutan saat acara… Read More
Pengunjung melintas didepan layar yang ada dalam ajang gelaran Garuda Indonesia Travel Festival (GATF) 2024… Read More
Jakarta - PT Eastspring Investments Indonesia atau Eastspring Indonesia sebagai manajer investasi penerbit reksa dana… Read More
Jakarta - Bank Indonesia (BI) mencatat perubahan tren transaksi pembayaran pada Oktober 2024. Penggunaan kartu ATM/Debit menyusut sebesar 11,4… Read More