Jakarta – PT Bank BTPN Tbk (BTPN) menyambut positif penurunan suku bunga acuan yang dilakukan Bank Indonesia (BI) sebesar 25 basis poin (bps) yang kini menjadi 5,50%.
Direktur Utama BTPN Ongki Wanadjati Dana menyebut, penurunan suku bunga acuan tersebut dapat diikuti oleh penurunan bunga dana deposito miliknya serta para pelaku industri perbankan.
“Bunga turun, tentunya kami senang dan kami melihat perkembangan positif dari bunga acuan diturunkan. Kita tahu setelah ini diharapkan bisa menurunkan bunga dari deposito,” kata Ongki di Bursa Efek Indonesia (BEI) Jakarta, Senin 26 Agustus 2019.
Walau begitu, pihaknya masih terus melihat kondisi likuiditas perbankan secara nasional agar dapat menurunkan bunga deposito miliknya. Sebagai informasi saja, BTPN hingga Semester-I 2019 telah membukukan rasio intermediasi (loan to deposits/LDR) 152,05%.
Sementara total penyaluran kredit BTPN hingga Juni 2019 mencapai Rp143,4 triliun, atau tumbuh 112% (year on year/yoy) dibandingkan posisi yang sama tahun lalu senilai Rp67,7 triliun.
Adapun rasio kecukupan modal atau capital adequacy ratio (CAR) terjaga di level 23,3%, masih sangat kuat untuk menopang target pertumbuhan.
Sebelumnya, Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia pada 21-22 Agustus 2019 memutuskan untuk menurunkan BI 7-day Reverse Repo Rate sebesar 25 bps menjadi 5,50%, suku bunga Deposit Facility menjadi sebesar 4,75%, dan suku bunga Lending Facility menjadi 6,25%. (*)
Editor: Rezkiana Np
Jakarta – PT Bank HSBC Indonesia (HSBC Indonesia) mencetak pertumbuhan dana kelolaan nasabah kaya (afluent) menembus… Read More
Jakarta – Ekonom Universitas Paramadina Samirin Wijayanto, menilai bahwa kemenangan Donald Trump dalam Pemilu AS 2024 membawa dampak… Read More
Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyoroti perkembangan digitalisasi yang semakin canggih, memudahkan, dan lebih… Read More
Jakarta – Direktur BCA Haryanto Budiman menilai kemenangan Donald Trump dalam Pemilu Amerika Serikat (AS) 2024 dapat… Read More
Jakarta – Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada hari ini, 7 November 2024, ditutup ambles… Read More
Jakarta - Unifiber, lini bisnis infrastruktur digital di bawah naungan PT Asianet Media Teknologi (Asianet),… Read More