Jakarta – PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk (BTPN) mencatat laba bersih setelah pajak pada kuartal III 2017 sebesar Rp1,4 triliun. Realisasi laba bersih perseroan di kuartal III 2017 tersebut sama dengan tahun lalu di periode yang sama yakni Rp1,4 triliun.
“Jika kita tidak memperhitungkan investasi baru, laba korporasi mencapai Rp1,8 triliun,” ujar Direktur Utama BTPN Jerry Ng dalam siaran persnya yang diterima Infobank, Jakarta, Senin, 23 Oktober 2017.
Menurutnya, sepanjang sembilan bulan pertama di 2017, perseroan telah menanamkan investasi sebesar Rp624 miliar, atau meningkat 77 persen jika dibandingkan nilai investasi pada kurun waktu yang sama tahun lalu yang sebesar Rp353 miliar. Investasi tersebut untuk pengembangan dua platform digital.
Saat ini, BTPN telah memiliki dua platform digital banking untuk melayani dua segmen yang berbeda, yakni BTPN Wow! diperuntukkan bagi kelompok masyarakat menengah bawah yang selama ini belum tersentuh layanan perbankan, dan platform Jenius untuk segmen consuming-class yang diperkenalkan ke publik pada Agustus 2016.
“Selama tiga tahun terakhir, kami telah menanamkan investasi lebih dari Rp1,4 triliun untuk kembangkan dua platform digital. Kami optimistis investasi ini kelak memberikan dampak substansial pada perusahaan, khususnya melalui pertambahan signifikan jumlah titik pelayanan nasabah dalam kurun waktu yang singkat. Terobosan berupa digitalisasi pada layanan yang kami lakukan untuk menambah jumlah alternative channels pelayanan nasabah telah mempengaruhi dinamika persaingan industri,” ucapnya.
BTPN Wow! adalah layanan perbankan bagi mass market yang memanfaatkan teknologi telepon genggam dan didukung jasa agen sebagai perpanjangan tangan bank untuk meningkatkan jangkauan layanan kepada nasabah di seluruh pelosok Indonesia. Sejak diluncurkan pada Maret 2015 hingga akhir September 2017, BTPN Wow! telah memiliki 4,3 juta nasabah yang dilayani oleh lebih dari 200.000 agen.
Sementara itu, Jenius merupakan inovasi digital banking untuk segmen kelompok masyarakat yang identik dengan masyarakat urban dan melek teknologi. Jenius adalah sebuah revolusi dalam bidang perbankan dengan proses digitalisasi yang dimulai sejak awal. Melalui Jenius, masyarakat dapat membuka rekening bank tanpa perlu datang ke kantor cabang dan menikmati berbagai layanan perbankan melalui aplikasi.
Melalui berbagai inovasi yang telah dilakukan, kepercayaan masyarakat terhadap BTPN kian meningkat. Total pendanaan (funding) tumbuh 9 persen (yoy) dari Rp68,8 triliun pada akhir September 2016 menjadi Rp74,9 triliun pada akhir September 2017. Sejalan dengan pertumbuhan itu, penyaluran kredit juga tumbuh 5 persen (yoy) dari Rp62,6 triliun pada akhir September 2016 menjadi Rp65,8 triliun pada akhir September 2017.
“Prinsip kehati-hatian dalam penyaluran kredit tetap menjadi perhatian utama yang terlihat dari rasio kredit bermasalah (non-performing loan/NPL) terjaga di level 0,9 persen,” paparnya.
Disokong oleh kinerja positif tersebut, aset BTPN juga mengalami pertumbuhan sebesar 9 persen (yoy) dari Rp86,1 triliun menjadi Rp93,8 triliun. Sementara itu rasio kecukupan modal (capital adequacy ratio/CAR) terjaga di 24,8 persen.
“Kami bersyukur atas kinerja BTPN pada triwulan ketiga ini. Pencapaian ini mencerminkan bahwa strategi kami dalam melakukan transformasi perusahaan dan fokus pada inovasi digital guna meningkatkan pelayanan kepada para nasabah merupakan langkah yang tepat,” jelas Jerry.
Berbagai terobosan inovasi digital tersebut tidak membuat BTPN abai pada misinya sebagai bank mass market. Melalui program pemberdayaan yang dikenal dengan Program Daya, BTPN melakukan pelatihan dan pendampingan yang berkelanjutan dan terukur untuk meningkatkan kapasitas para nasabah. Sampai dengan kuartal III 2017, BTPN telah menyelenggarakan 87.821 pelatihan daya dengan jumlah peserta 486.994 nasabah.
“Sejalan dengan rencana besar untuk menjadi bank digital terbaik di Tanah Air, digitalisasi juga akan diadopsi untuk bisnis existing kami. Termasuk akan me-leverage teknologi untuk program pelatihan dan pendampingan guna meningkatkan kapasitas nasabah. Saat ini BTPN tengah mengelaborasi Program Daya Digital untuk menciptakan aktivitas pendampingan yang lebih luas dan efektif,” tutup Jerry. (*)
Jakarta – PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL) atau Harita Nickel pada hari ini (22/11)… Read More
Jakarta - Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) pada kuartal III 2024 mencatatkan surplus sebesar USD5,9 miliar, di… Read More
Head of Institutional Banking Group PT Bank DBS Indonesia Kunardy Lie memberikan sambutan saat acara… Read More
Pengunjung melintas didepan layar yang ada dalam ajang gelaran Garuda Indonesia Travel Festival (GATF) 2024… Read More
Jakarta - PT Eastspring Investments Indonesia atau Eastspring Indonesia sebagai manajer investasi penerbit reksa dana… Read More
Jakarta - Bank Indonesia (BI) mencatat perubahan tren transaksi pembayaran pada Oktober 2024. Penggunaan kartu ATM/Debit menyusut sebesar 11,4… Read More