Jakarta – PT Bank Tabungan Negara (persero) Tbk (BTN) mengaku berencana untuk melakukan sekuritisasi aset Kredit Pemilikan Rumah (KPR) pada 2016 mendatang. Hal tersebut bertujuan untuk meningkatkan sumber pendanaan perseroan.
Demikian pernyataan tersebut seperti disampaikan Direktur Utama BTN Maryono, di Jakarta, Selasa, 29 Desember 2015. Menurutnya, pada tahun depan pihaknya menargetkan pendanaan dari sekuritisasi aset KPR tersebut mencapai Rp1 triliiun.
Namun, target sekuritisasi tersebut bergantung pada kondisi market di 2016, khususnya untuk pasar KPR non subsidi. “Sekuritisasi itu tergantung market, kalau KPR non subsidi bagus kita akan lakukan tapi kalau turun mungkin tak jadi,” tukasnya.
Alasan perseroan tidak melakukan sekuritisasi aset KPR di tahun ini, kata dia,
karena pasar KPR non subsidi sedang menurun. Selain itu, likuiditas BTN masih sehat dengan mengandalkan opsi pendaaan dari DPK yang bersumber dari masyarakat dan penerbitan obligasi sebesar Rp3 triliun.
Kendati begitu, BTN optimis dana yang diperoleh dari dua sumber tersebut masih mencukupi kebutuhan dana perseroan.
Sebagaimana diketahui, sesuai rencana bisnisnya seharusnya BTN melakukan sekuritisasi aset sebesar Rp2 triliun, namun hal tersebut harus tertunda hingga tahun depan. (*) Rezkiana Nisaputra
Jakarta - Bank Mandiri terus menunjukkan komitmennya dalam mendukung program 3 juta rumah yang diinisiasi… Read More
Jakarta – Akhir tahun menjadi momen yang cocok untuk menghabiskan liburan bareng keluarga. Jika Anda… Read More
Jakarta – Pemerintah menyiapkan anggaran sebesar Rp20 triliun untuk kredit investasi padat karya pada tahun 2025. Anggaran… Read More
Jakarta – PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat per 20 Desember 2024, terdapat 22 perusahaan… Read More
Jakarta - Ketua Badan Anggaran (Banggar) DPR RI Said Abdullah meminta pemerintah melakukan mitigasi risiko… Read More
Jakarta - PT Jasa Marga (Persero) Tbk. mencatat sebanyak 1.170.098 kendaraan meninggalkan wilayah Jabotabek pada… Read More