Perbankan

BTN Syariah Siap Gandeng BPKH Genjot Pembiayaan Rumah

Jakarta – Unit Usaha Syariah PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN Syariah) mengaku siap berkolaborasi dan bekerja sama dengan Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) untuk menggenjot pembiayaan rumah baik subsidi maupun nonsubsidi. Kerja sama ini bertujuan untuk mencari dana jangka panjang yang diperlukan dalam pembiayaan perumahan.

“Dengan berkolaborasi bersama BPKH bisa menekan mitch match yang selama ini terjadi dalam membiayai perumahan,” ujar Direktur BTN Andi Nirwoto dalam keterangannya di Jakarta, Senin, 24 Agustus 2020.

Andi menjelaskan, potensi BPKH dengan dana kelolaan yang cukup besar bisa dimanfaatkan perseroan dengan menawarkan skema bagi hasil investasi yang menjanjikan. Apalagi investasi di sektor properti sangat aman. “Kami bisa mencarikan skema yang sesuai dengan kebutuhan investasi BPKH. Bisa di pembiayaan rumah subsidi maupun nonsubsidi,” tegasnya.

Menurut Andi, kerja sama dengan institusi dalam pembiayaan perumahan bisa menekan cost of fund. Untuk itu, selain meningkatkan dana murah, kerja sama institusi seperti dengan SMF, BPKH dan yang terbaru dengan Bank Syariah Mandiri akan terus diperluas. “Jadi kerja samanya dalam satu project mereka bisa ambil 50% atau mau ambil semuanya juga bisa,” tegasnya.

Sementara itu, hingga semester I/2020, UUS BTN masih mencatatkan kinerja positif kendati di tengah pandemi. Untuk penyaluran pembiayaan misalnya, BTN Syariah mencatatkan pertumbuhan sebesar 5,54% secara tahunan (year-on-year/yoy) menjadi Rp23,03 triliun per Juli 2020.

Pembiayaan Pemilikan Rumah di segmen non-subsidi masih menjadi penopang terbesar pertumbuhan yakni sebesar 12,46% yoy menjadi Rp8,1 triliun pada Juli 2020. “Kami mengambil segmen di bawah Rp500 juta. Segmen ini relatif lebih aman dan lancar padahal di situasi pandemi,” jelas Andi.

Segmen KPR Subsidi juga masih menunjukan pertumbuhan positif di level 7,3% yoy menjadi Rp12,32 triliun per Juli 2020. Andi menerangkan potensi KPR Subsidi masih besar hingga akhir tahun nanti.

Pasalnya, hingga saat ini, permintaan KPR Subsidi di BTN Syariah telah melebihi kuota yang diberikan. “Kami juga sedang memoles infrastruktur IT (Teknologi Informasi) hingga mempercepat business process sehingga dapat terus memberikan pelayanan terbaik dan memenuhi permintaan dari nasabah kami,” ucap Andi.

Adapun, dengan kenaikan positif pada pembiayaan tersebut, aset BTN Syariah pun mencatatkan pertumbuhan sebesar 10,23% yoy per Juli 2020. Data keuangan BTN Syariah merekam aset naik dari Rp29,24 triliun pada Juli 2019 menjadi Rp32,23 triliun di bulan yang sama tahun ini. (*)

Rezkiana Nisaputra

Recent Posts

Jasindo Ingatkan Pentingnya Proteksi Rumah dan Kendaraan Selama Libur Nataru

Poin Penting Menurut Asuransi Jasindo mobilitas tinggi memicu potensi kecelakaan dan kejahatan, sehingga perlindungan risiko… Read More

16 hours ago

Presiden Prabowo Tegaskan Komitmen Selamatkan Kekayaan Negara

Poin Penting Pemerintah menyelamatkan lebih dari Rp6,6 triliun keuangan negara, sebagai langkah awal komitmen Presiden… Read More

16 hours ago

Bank Mandiri Berikan Relaksasi Kredit Nasabah Terdampak Bencana Sumatra

Poin Penting Bank Mandiri menerapkan perlakuan khusus kredit bagi debitur terdampak bencana di Aceh, Sumut,… Read More

16 hours ago

Kredit BNI November 2025 Tumbuh di Atas Rata-rata Industri

Poin Penting BNI menyalurkan kredit Rp822,59 triliun per November 2025, naik 11,23 persen yoy—melampaui pertumbuhan… Read More

18 hours ago

Cek Jadwal Operasional BSI Selama Libur Nataru 2025-2026

Poin Penting BSI menyiagakan 348 kantor cabang di seluruh Indonesia selama libur Natal 2025 dan… Read More

18 hours ago

Update Harga Emas Hari Ini: Galeri24 dan UBS Kompak Merosot, Antam Naik

Poin Penting Harga emas Pegadaian turun jelang libur Nataru 2025/2026, dengan emas Galeri24 turun Rp22.000… Read More

21 hours ago