Perbankan

BTN Syariah Incar Pembiayaan Tumbuh 14% di 2023

Jakarta – Unit Usaha Syariah (UUS) PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN Syariah) optimis dapat menyalurkan pembiayaan dengan pertumbuhan double digit di 2023. Dengan kondisi perekonomian yang sudah mulai pulih, BTN Syariah menargetkan pembiayaan syariahnya dapat tumbuh hingga 14%.

“Kami menargetkan pembiayaan syariah sekitar 13%-14% disumbang permintaan yang masih tinggi di KPR Syariah,” ujar Direktur Consumer Bank BTN Hirwandi Gafar dikutip 22 Februari 2023.

Adapun pembiayaan BTN Syariah sampai dengan akhir tahun 2022 tercatat mengalami pertumbuhan sebesar 14,79% yoy menjadi Rp33,62 triliun jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya diperiode yang sama. Hirwandi mengatakan, BTN Syariah juga sukses memperbaiki kualitas pembiayaan yang disalurkan.

BTN Syariah mencatatkan penurunan Non-performing financing (NPF) gross sebesar 101 bps yoy menjadi 3,31% per 31 Desember 2022. “Tentunya dengan kualitas pembiayaan yang terus membaik akan menambah pendapatan dan laba bersih BTN Syariah ke depannya,” jelas Hirwandi. 

Sementara itu, DPK BTN Syariah juga tercatat ikut menanjak di level 18,38% yoy menjadi Rp34,64 triliun pada akhir 2022.

Kinerja pembiayaan dan DPK yang positif tersebut, telah menopang laba bersih BTN Syariah di sepanjang 2022. BTN Syariah mencatatkan laba bersih yang melesat 80,12% yoy menjadi Rp333,58 miliar. Sejalan dengan kenaikan laba bersih tersebut, aset BTN Syariah juga naik 18,18% yoy menjadi Rp45,33 triliun per 31 Desember 2022.

Direktur Utama Bank BTN Haru Koesmahargyo mengatakan, pertumbuhan laba bersih yang melesat 80,12% secara tahunan (yoy) tersebut tercatat jauh di atas pertumbuhan laba bersih industri perbankan syariah.

Adapun, data Statistik Perbankan Syariah yang diterbitkan Otoritas Jasa Keuangan menunjukkan laba unit usaha syariah di Indonesia turun 15% yoy per November 2022. Dari sumber yang sama, kelompok bank umum syariah di Indonesia mencatatkan pertumbuhan laba sebesar 46% yoy per November 2022. 

Menurut Haru, pertumbuhan BTN Syariah tersebut disumbang oleh peningkatan pembiayaan dan perbaikan kualitas pembiayaan. “Kami akan terus mengoptimalkan BTN Syariah terutama pembiayaan perumahan dengan skema syariah yang saat ini makin diminati masyarakat Indonesia,” jelas Haru. (*)

Rezkiana Nisaputra

Recent Posts

Tabungan Jadi Prioritas atau Gaya Hidup? Simak Pandangan UOB Indonesia

Jakarta - UOB Indonesia memandang pentingnya literasi keuangan untuk membantu masyarakat memahami dan mengelola keuangan pribadi… Read More

4 hours ago

OJK Tegaskan Penghapusan Utang Kredit UMKM Tak Perlu Aturan Turunan

Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menegaskan bahwa penghapusan utang kredit usaha mikro, kecil, dan… Read More

6 hours ago

Strategi UNTD Hadapi Persaingan Motor Listrik di Tengah Pelemahan Daya Beli Masyarakat

Tangerang - PT Terang Dunia Internusa Tbk, menyiapkan sejumlah strategi khusus menghadapi pelemahan daya beli… Read More

8 hours ago

Gara-gara Kasus Investree, OJK Tegas Bakal Lakukan Ini ke Industri Fintech Lending

Jakarta - Kasus yang menimpa PT Investree Radhika Jaya atau Investree menyita perhatian masyarakat, dianggap… Read More

8 hours ago

Era Open Banking, OJK Wanti-wanti 3 Tantangan Ini ke Industri Perbankan

Jakarta - Istilah open banking mengacu kepada aksesibilitas data yang semakin terbuka, memungkinkan bank untuk… Read More

8 hours ago

Gelar Indonesia Knowledge Forum 2024, BCA Dorong Penguatan Sektor Bisnis

Jakarta - PT Bank Central Asia Tbk (BCA) menggelar Indonesia Knowledge Forum (IKF) 2024, di… Read More

9 hours ago