Jakarta – Direktur Utama PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN), Maryono mengungkapkan pihaknya siap menampung dana sebesar Rp50 triliun dari repatriasi tax amnesty.
Maryono menuturkan pihaknya memiliki beberapa pilihan dalam instrumen penyimpanan perbankan seperti deposito, sertifikat deposito atau negotiable certificate of deposit (NCD), dan efek beragun aset berbentuk surat partisipasi (EBA-SP), sukuk dan Obligasi Negara Ritel Indonesia (ORI).
“Tax amnesty kami telah mempersiapkan diri penunjukan sebagai bank persepsi, bahwa kami akan melakukan penampungannya baik dalam bentuk deposito, NCD, dan EBA. Kita perlukan tahun ini mungkin Rp50 triliun,” kata Maryono di Jakarta, Rabu, 13 Juli 2016.
Dalam kesempatan yang sama Direktur Keuangan Bank BTN, Imam Nugroho Soeko menyatakan bahwa Bank BTN tidak bisa memperkirakan instrumen mana yang akan lebih diminati.
“Itu yang kita tidak tahu. Tapi kita miliki banyak instrumen dibandingkan bank lain,” jelasnya.
Lebih lanjut Imam mengutarakan bahwa pihaknya telah mempersiapkan tim untuk melakukan sosialisasi terkait dengan tax amnesty tersebut. “Tim sudah kita siapkan. Tinggal nanti kita ikut sosialisasi yang bersama itu,” tukasnya. (*) Dwitya Putra
Jakarta – Evelyn Halim, Direktur Utama Sarana Global Finance Indonesia (SG Finance), dinobatkan sebagai salah… Read More
Jakarta - Industri asuransi menghadapi tekanan berat sepanjang tahun 2024, termasuk penurunan penjualan kendaraan dan… Read More
Jakarta - Industri perbankan syariah diproyeksikan akan mencatat kinerja positif pada tahun 2025. Hal ini… Read More
Jakarta - Presiden Direktur Sompo Insurance, Eric Nemitz, menyoroti pentingnya penerapan asuransi wajib pihak ketiga… Read More
Senior Vice President Corporate Banking Group BCA Yayi Mustika P tengah memberikan sambutan disela acara… Read More
Jakarta - PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) mencatat sejumlah pencapaian strategis sepanjang 2024 melalui berbagai… Read More