Perumahan; Permintaan besar. (Foto: Paulus Yoga)
Pihak BTN mengklaim Program Sejuta Rumah masih berjalan lancar, karena permintaan akan rumah kelas menengah kebawah masih tinggi. Dwitya Putra
Jakarta–PT Bank Tabungan Negera (Persero) Tbk (BTN) menilai permintaan rumah kelas Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) masih sangat tinggi.
Hal itu bisa dilihat dari dana subsidi bunga Program Sejuta Rumah yang dialolasikan kepada BTN lewat APBN-P 2015 senilai Rp5,1 triliun telah habis.
“Artinya walupun saat ini terjadi penurunan laju pertumbuhan ekonomi, Program Sejuta Rumah tidak terkena dampaknya,” kata Direktur BTN, Mansyur Nasution di Jakarta, Rabu 7 Oktober 2015.
Mansyur menambahkan, jika tidak ada tambahan dana subsidi bunga, maka akan menjadi kendala. Pasalnya dana tersebut menjadi subsidi bunga KPR dengan besaran 5%.
“Apalagi distribusi program 1 juta rumah untuk rumah masyarakat berpenghasilan rendah mencapai 603.516 rumah,” jelasnya.
Ditempat yang sama Wakil Ketua Real Estate Indonesia Arthur Batubara menyatakan bahwa kekurangan anggaran subsidi bunga harus menjadi perhatian pemerintah.
Ia menjelaskan, saat ini banyak pengembang yang telah membangun rumah subsidi. Paling tidak REI telah ikut membangun 140.000, namun jika tidak ada lagi dana subsidi bunga dikhawatirkan KPR-nya tidak disetujui.
“Karena pembangunan rumah menenga kebawah, relatif tidak terganggu perlambatan ekonomi,” jelasnya. (*)
Poin Penting Hashim Djojohadikusumo meraih penghargaan “Inspirational Figure in Environmental and Social Sustainability” berkat perannya… Read More
Poin Penting Mirae Asset merekomendasikan BBCA dan BMRI untuk 2026 karena kualitas aset, EPS yang… Read More
Poin Penting Indonesia menegaskan komitmen memimpin upaya global melawan perubahan iklim, seiring semakin destruktifnya dampak… Read More
Poin Penting OJK menerbitkan POJK 29/2025 untuk menyederhanakan perizinan pergadaian kabupaten/kota, meningkatkan kemudahan berusaha, dan… Read More
Poin Penting Sebanyak 40 perusahaan dan 10 tokoh menerima penghargaan Investing on Climate 2025 atas… Read More
Poin Penting IHSG ditutup melemah 0,09% ke level 8.632 pada 5 Desember 2025, meski beberapa… Read More