Perbankan

BTN Masih Pertimbangkan Penyesuaian Bunga Simpanan dan Kredit di Era BI Rate Tinggi

Jakarta – PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. atau Bank BTN masih mempertimbangkan kemungkinan untuk melakukan penyesuaian suku bunga baik kredit maupun simpanan di tengah suku bunga acuan atau BI Rate yang tinggi di level 6,25 persen.

Direktur Utama BTN Nixon LP Napitupulu menyebutkan bahwa ke depan BTN akan melakukan penyesuaian dengan mempertimbangkan seberapa besar tekanan terhadap cost of fund (biaya dana).

“Belum (penyesuaian suku bunga). Nggak tahu kalau bulan depan ya. Kita lihat dulu deh. Saya lihat seberapa besar tekanan cost of fund,” ujar Nixon kepada awak media di Jakarta, dikutip, Rabu 26 Juni 2024.

Baca juga: Jokowi Minta Restrukturisasi Kredit Diperpanjang, Ekonom Wanti-wanti Hal Ini

Meski demikian, kata Nixon, di tengah suku bunga BI yang masih konsisten tinggi, per Mei 2024 cost of fund BTN menurun 5 basis poin (bps). Dia menjelaskan hal tersebut disebabkan adanya perpindahan dana dari sumber dana mahal ke sumber dana dari institusi kelas menengah yang lebih murah. 

“Mudah-mudahan bisa turun lagi CoF walaupun kecil ya. Kayaknya nggak perlu menaikkan suku bunga kredit lah, menurut saya,” katanya.  

Baca juga: Bos BTN Berikan Solusi Atasi Backlog Perumahan, Lebih Baik dari Tapera?

Nixon mengungkapkan saat ini tantangannya, yakni harga dana pihak ketiga (DPK) yang mahal di pasar. Ini dipengaruhi oleh kondisi suku bunga acuan yang tinggi dan kurs mata uang yang terus naik. Sehingga, pihaknya akan berfokus untuk melakukan efisiensi dengan cara mengalihkan dana dari sumber mahal ke sumber dana yang lebih murah, yakni dari institusi kelas menengah.

“Kita melihat celah dari efisiensi adalah konversi dana-dana mahal institusi, kita rubah, kita mulai mencari dana-dana institusi kelas menengah. Jadi, kita bikin satu organisasi mid size institution, tumbuhnya lumayan, per Mei sudah mencapai Rp42 triliun, tumbuh 46 persen dibanding tahun lalu,” imbuhnya. (*)

Editor: Galih Pratama

Irawati

Recent Posts

Bergerak Fluktuatif, IHSG Sesi I Ditutup Naik 0,26 Persen

Jakarta - Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada perdagangan sesi I hari ini, Jumat, 20… Read More

6 mins ago

Indomie Ditarik dari Australia, Indofood Blak-Blakan Ungkap Penyebabnya

Jakarta - PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk akhirnya buka suara ihwal penarikan varian rasa Indomie… Read More

10 mins ago

MA Tolak Kasasi Sritex, Airlangga: Tetap Berproduksi

Jakarta – Mahkamah Agung (MA) resmi menolak permohonan kasasi PT Sri Rejeki Isman Tbk (SRIL) atau Sritex… Read More

2 hours ago

Dolar AS Menguat, Rupiah Diperkirakan Anjlok Capai Rp16.400

Jakarta – Rupiah diproyeksi melanjutkan pelemahan terhadap dolar Amerika Serikat (AS) yang terus menguat setelah data Produk… Read More

2 hours ago

KPK Klarifikasi soal 2 Tersangka Kasus CSR BI: Belum Ada Penetapan

Jakarta - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) meralat pernyataan sebelumnya terkait dugaan korupsi dana tanggung jawab… Read More

3 hours ago

IHSG Berbalik Dibuka Hijau ke Level 6.995

Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berbalik dibuka naik 0,27 persen ke level 6.995,73… Read More

3 hours ago