News Update

BTN Kembangkan Bisnis Syariah di NTB

Mataram – PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) melakukan ekspansi dengan mengembangkan Unit Usaha Syariah (UUS) ke Propinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) seiring positifnya perkembangan bisnis di daerah tersebut.

Direktur Utama BTN, Maryono dalam keterangannya di Mataram, Selasa, 9 Januari 2018 menilai, NTB memiliki potensi pertumbuhan ekonomi syariah yang sangat menjanjikan. Oleh sebab itu, perseroan membuka cabang syariah di daerah berjuluk Negeri Seribu Masjid ini.

“Potensi laju pertumbuhan ekonomi di NTB telah tumbuh dengan positif dan diatas rata–rata nasional yaitu sebesar 5,28 persen. Pertumbuhan ekonomi yang baik ini berdampak pada sektor perbankan khususnya Perbankan Syariah di NTB,” ujarnya.

Hingga triwulan III-2017 tercatat 42 outlet perbankan syariah dengan total asset mencapai Rp3,34 triliun, dimana Dana Pihak Ketiga (DPK) yang terkumpul senilai Rp1,62 triliun sedangkan pembiayaan yang diberikan kepada masyarakat sebesar Rp2,87 triliun.

“Ini menjadi pertimbangan kami mengapa pada akhirnya Mataram menjadi Kantor Cabang Syariah Bank BTN ke-24 yang tahun ini kita resmikan karena merupakan ibu kota dan pusat pemerintahan serta ekonomi Provinsi NTB,” tambahnya.

Di sisi lain, Provinsi NTB juga memiliki potensi pertumbuhan ekonomi syariah yang sangat menjanjikan, dipengaruhi beberapa faktor antara lain sebagian besar berpenduduk muslim, serta Pemprov NTB juga telah mencanangkan wisata syariah dimana pariwisata merupakan salah satu sektor unggulan.

Menurut Maryono, peresmian Kantor Cabang Syariah (KCS) Mataram ini sebagai salah satu upaya strategis Bank BTN dalam mendukung Program Sejuta Rumah, dimana wilayah kota Mataram dan sekitarnya diharapkan dapat memberikan dukungan untuk program yang diinisiasi oleh Pemerintahan Presiden RI, Joko Widodo.

“Dengan kompetensi dan pengalaman kami dalam memberikan pembiayaan perumahan maka hal ini akan menjadi modal strategis yang akan dimanfaatkan KCS Mataram untuk dapat memenuhi kebutuhan kepemilikan rumah dengan prinsip syariah bagi masyarakat di wilayah kota Mataram dan sekitarnya,” tegasnya.

Adapun BTN Syariah secara nasional mencatatkan kinerja positif sampai dengan akhir Desember 2017. Secara umum kinerja UUS BTN diperkirakan akan berada diatas rata-rata industri seperti Asset diperkirakan akan tumbuh sekitar 29 persen.

Kemudian penghimpunan DPK juga diperkirakan meningkat sekitar 24 persen. Pembiayaan juga diperkirakan tumbuh sekitar 26 persen dan Laba UUS BTN juga diperkirakan naik sekitar 28 persen.

Di tempat yang sama Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) NTB Farid Faletehan menambahkan potensi bisnis syariah di NTB sangat besar. Sayangnya, masih banyak masyarakat yang belum paham tentang hal itu.

“Kami harap kehadiran Bank BTN bisa memberikan pemahaman kepada masyarakat lewat sosialisasi,” paparnya.

Sementara itu Gubernur NTB, Muhammad Zainul Majdi mengatakan, Bank BTN memiliki fokus yang luar biasa menyentuh sisi yang sangat penting dalam kehidupan masyarakat dimana memberikan fasilitas pembiayaan atau kredit untuk keluarga Indonesia memiliki rumah yang layak, dimana kita tahu nahwa rumah yang layak huni tersebut merupakan salah satu prasyarat untuk membangun generasi yang kuat.

“Saya berharap Bank BTN menambah porsi penyaluran kredit perumahan di NTB, karena backlog perumahan di NTB masih sangat besar dan warga membutuhkan untuk perumahan yang layak,” tutupnya. (*)

Rezkiana Nisaputra

Recent Posts

IHSG Kembali Dibuka di Zona Hijau ke Level 7.110

Jakarta - Pada pembukaan perdagangan pagi ini pukul 9.00 WIB (24/12) Indeks Harga Saham Gabungan… Read More

1 hour ago

Harga Emas Antam Hari Ini Anjlok! Sekarang Cuma Segini per Gramnya

Jakarta -  Harga emas Antam atau bersertifikat PT Aneka Tambang hari ini, Rabu, 24 September… Read More

2 hours ago

Dibayangi Sentimen Negatif, IHSG Berpeluang Menguat Terbatas

Jakarta – Pilarmas Investindo Sekuritas melihat Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) secara teknikal hari ini (24/12)… Read More

3 hours ago

Evelyn Halim, Dirut SG Finance, Raih Penghargaan Top CEO 2024

Jakarta – Evelyn Halim, Direktur Utama Sarana Global Finance Indonesia (SG Finance), dinobatkan sebagai salah… Read More

11 hours ago

Bos Sompo Insurance Ungkap Tantangan Industri Asuransi Sepanjang 2024

Jakarta - Industri asuransi menghadapi tekanan berat sepanjang tahun 2024, termasuk penurunan penjualan kendaraan dan… Read More

12 hours ago

BSI: Keuangan Syariah Nasional Berpotensi Tembus Rp3.430 Triliun di 2025

Jakarta - Industri perbankan syariah diproyeksikan akan mencatat kinerja positif pada tahun 2025. Hal ini… Read More

12 hours ago