News Update

BTN Incar Jadi Bank Terbesar ke-5 Akhir 2017

Jakarta – PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN, memasang target menjadi bank dengan aset terbesar ke-5  di Tanah Air pada akhir 2017 mendatang. Saat ini BTN masuk di posisi 6 dalam jajaran 10 bank papan atas di Indonesia pada 2016 kemarin.

Sebagai informasi, pada 2013 lalu, Bank BTN tercatat menjadi bank dengan aset terbesar ke-10 di Indonesia. Seiring dengan kinerja bisnis yang terus tumbuh positif, perseroan pun mampu melejit ke posisi 6 pada akhir 2016.

Direktur Utama Bank BTN Maryono mengatakan, dengan laju kinerja saat ini yang berada di atas rata-rata industri perbankan nasional, perseroan diyakini mampu mencatatkan nilai aset sekitar Rp253 triliun pada akhir tahun ini.

“Dengan target aset tersebut, kami meyakini mampu menjadi bank dengan aset terbesar kelima di Indonesia pada akhir 2017,” ujarnya, di Jakarta, Minggu, 18 Juni 2017.

Untuk mencapai posisi aset kelima terbesar di Indonesia, BTN akan menjaga laju pertumbuhan kredit dan pembiayaan sekitar 18 persen secara tahunan (year-on-year/yoy). Dari segi penghimpunan dana pihak ketiga (DPK), ditargetkan tumbuh kisaran 22-24 persen yoy pada tahun ini.

Dalam memacu peningkatan penyaluran kredit dan pembiayaan, Bank BTN turut andil dalam meningkatkan ketersediaan rumah. Berbagai aksi dilakukan, mulai dari menciptakan pengembang handal dan bisnis properti berkelanjutan lewat Housing Finance Center (HFC), hingga menyalurkan kredit konstruksi.

Selain itu, Bank BTN juga tak hanya menyalurkan kredit untuk pemilikan rumah (KPR/house financing), tapi juga pinjaman untuk kebutuhan rumah tangga (home financing). Perseroan juga menyalurkan kredit pemilikan apartemen (KPA) dan kredit konsumsi lainnya.

Untuk meningkatkan perolehan DPK, perseron membidik segmen emerging affluent. Kelompok masyarakat yang memiliki penghasilan berkisar Rp7 juta-Rp30 juta ini, dibidik perseroan sebagai sumber pendanaan sekaligus debitur pinjaman. BTN juga berupaya menghimpun DPK dari berbagai nasabah potensial dalam rantai bisnis di segmen usaha kecil dan menengah (UKM), komersial, dan korporasi. (*)

Rezkiana Nisaputra

Recent Posts

OJK Tuntaskan Penyidikan Dugaan Tindak Pidana Kredit Fiktif di Bank Kaltimtara

Poin Penting OJK dan Polda Kalimantan Utara menuntaskan penyidikan dugaan tindak pidana perbankan di Bank… Read More

22 mins ago

Rapor Bursa Sepekan: IHSG Naik 1,46 Persen, Kapitalisasi Pasar Tembus Rp15.844 Triliun

Poin Penting IHSG naik 1,46 persen ke level 8.632,76, diikuti kenaikan kapitalisasi pasar 1,39 persen… Read More

58 mins ago

Berpotensi Dipercepat, LPS Siap Jalankan Program Penjaminan Polis pada 2027

Poin Penting LPS membuka peluang percepatan implementasi Program Penjaminan Polis (PPP) dari mandat 2028 menjadi… Read More

14 hours ago

Program Penjaminan Polis Meningkatkan Kepercayaan Publik Terhadap Industri Asuransi

Berlakunya Program Penjaminan Polis (PPP) yang telah menjadi mandat ke LPS sesuai UU No. 4… Read More

15 hours ago

Promo Berlipat Cicilan Makin Hemat dari BAF di Serba Untung 12.12

Poin Penting BAF gelar program Serba Untung 12.12 dengan promo besar seperti diskon cicilan, cashback,… Read More

18 hours ago

BNI Dorong Literasi Keuangan dan UMKM Naik Kelas Lewat Partisipasi di NFHE 2025

Poin Penting BNI berpartisipasi dalam NFHE 2025 untuk memperkuat literasi keuangan dan mendorong kesehatan finansial… Read More

19 hours ago