Perbankan

BTN Incar Dana Kelolaan Nasabah Prioritas Capai Rp51,5 Triliun di 2023

Jakarta – Dalam usianya yang akan memasuki 73 tahun, PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) terus berupaya memudahkan masyarakat Indonesia agar dapat memiliki hunian dengan kualitas yang baik dan juga terjangkau. Untuk bisa menyalurkan pembiayaan perumahan tersebut, salah satu dukungan yang diperlukan yakni sumber pendanaan berkelanjutan dari masyarakat.

Direktur Utama Bank BTN Haru Koesmahargyo mengungkapkan, aspek penghimpunan dana pihak ketiga adalah merupakan hal yang penting bagi perbankan dalam mendukung aktivitas bisnis penyaluran kredit salah satunya pada penyaluran pembiayaan perumahan. Pengelolaan dana pada BTN Prioritas yang sustain juga akan memberikan dukungan yang optimal terhadap bisnis perseroan dibidang penyaluran pembiayaan perumahan kepada seluruh lapisan masyarakat Indonesia.

Besarnya dukungan Nasabah Prioritas dalam pembiayaan perumahan perseroan, membuat Bank BTN tahun ini menargetkan kenaikan dana kelolaan BTN Prioritas sebesar 11% menjadi sekitar Rp51,5 triliun pada tahun 2023. Adapun peningkatan jumlah nasabah BTN Prioritas tahun ini diharapkan mencapai 15%. Haru pun memberikan apresiasi atas dukungan dan kepercayaan dari Nasabah Prioritas Bank BTN yang telah mempercayakan pengelolaan keuangannya di Bank BTN.

“Keberhasilan Bank BTN tentunya juga dipengaruhi oleh dukungan dari para Nasabah Prioritas dan karena Bisnis Bank BTN adalah di sektor perumahan maka Nasabah Prioritas Bank BTN juga telah membantu secara tidak langsung dalam upaya Bank BTN meningkatkan penyaluran pembiayaan kepada seluruh lapisan masyarakat di Indonesia,” ujar Haru dikutip 5 Februari 2023.

Direktur Distribution & Funding Bank BTN Jasmin menambahkan, untuk mencapai target tersebut, Bank BTN akan melakukan tiga strategi inisiatif utama. Pertama, customer acquisition dalam meningkatkan nasabah baru BTN Prioritas dan penetrasi peningkatan dana nasabah existing di bawah Rp500 juta. Kedua, mengelola dan menekan penurunan balance melalui anti attrition dan loyalty program. Dan ketiga, meningkatkan average product holding yang memberikan solusi lebih kepada nasabah sesuai dengan kebutuhan dan tujuan nasabah dengan upaya penetrasi cross selling.  

“Untuk mendukung tiga strategi inisiatif utama tersebut, BTN Prioritas telah memiliki produk andalan yang sangat diminati nasabah dalam peningkatan dana kelolaan yakni Tabungan BTN Investa dan BTN Bisnis. Selain itu, peningkatan dana kelolaan BTN Prioritas juga berfokus pada solusi investasi dalam mata uang asing dan beberapa produk investasi lainnya dalam bentuk obligasi dan reksadana,” kata Jasmin.

Tingginya minat nasabah terhadap produk BTN Prioritas dikarenakan BTN Prioritas memberikan layanan special dan penawaran eksklusif salah satunya melalui layanan Platform Loyalty User (PLUS) yang merupakan program layanan membership BTN Prioritas. Selain itu, berbagai solusi keuangan tersedia dengan dukungan priority banking staff yang terlatih dan tersertifikasi serta sejumlah partners yang berpengalaman.

“Saat ini BTN Prioritas telah bersinergi dengan sembilan manager investasi dan empat mitra asuransi untuk memberikan solusi keuangan terbaik untuk nasabah kami,” pungkas Jasmin. (*)

Rezkiana Nisaputra

Recent Posts

Eastspring Investments Gandeng DBS Indonesia Terbitkan Reksa Dana Berbasis ESG

Jakarta - PT Eastspring Investments Indonesia atau Eastspring Indonesia sebagai manajer investasi penerbit reksa dana… Read More

42 mins ago

Transaksi Kartu ATM Makin Menyusut, Masyarakat Lebih Pilih QRIS

Jakarta - Bank Indonesia (BI) mencatat perubahan tren transaksi pembayaran pada Oktober 2024. Penggunaan kartu ATM/Debit menyusut sebesar 11,4… Read More

1 hour ago

BTN Raih Sertifikat Predikat Platinum Green Building

Suasana saat penyerahan sertifikat Predikat Platinum Green Building dari Green Building Council Indonesia (GBCI) Jakarta.… Read More

1 hour ago

BI Catat DPK Tumbuh 6 Persen per Oktober 2024, Ditopang Korporasi

Jakarta – Bank Indonesia (BI) melaporkan penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) pada Oktober 2024 mencapai Rp8.460,6 triliun,… Read More

2 hours ago

Apindo Tolak Kenaikan PPN 12 Persen: Ancam Daya Beli dan Pertumbuhan Ekonomi

Jakarta - Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) menolak rencana pemerintah menaikkan tarif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi… Read More

2 hours ago

Jelang Akhir Pekan, IHSG Ditutup Menghijau ke Level 7.195

Jakarta - Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada hari ini, Jumat, 22 November 2024, ditutup… Read More

2 hours ago