Perbankan

BTN Genjot Dana Murah Lewat Integrasi Layanan Digital

Poin Penting

  • BTN fokus memperkuat strategi pendanaan jangka panjang dengan mengintegrasikan layanan digital seperti Bale by BTN dan Bale Properti untuk meningkatkan dana murah (CASA)
  • Transaksi Bale by BTN menjadi 5,7 juta per September 2025, didukung penguatan infrastruktur TI dan SDM bermental digital
  • Strategi digital dorong profitabilitas, tercermin dari peningkatan NIM BTN sebesar 139 bps menjadi 4,4 persen, seiring target CASA mencapai lebih dari 54 persen dari total DPK pada akhir 2025.

Jakarta – PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk atau BTN semakin serius memperkuat strategi pendanaan jangka panjangnya lewat integrasi layanan digital. Melalui langkah ini, BTN membidik peningkatan dana murah (CASA) secara berkelanjutan dengan menghadirkan pengalaman nasabah yang lebih mulus dan terintegrasi.

Direktur Information Technology BTN Tan Jacky Chen menjelaskan, BTN telah memulai transformasi digital dengan mengintegrasikan sejumlah platform seperti Bale by BTN dan Bale Properti untuk dapat menghadirkan pengalaman yang seamless bagi nasabah saat melakukan transaksi keuangan.

“Kami mengupayakan bagaimana prosesnya seamless karena kami ingin berkembang sebagai bank yang customer-centric (berpusat pada nasabah) dan mengerti kebutuhan nasabah. Dengan begitu, mereka akan loyal bertransaksi dengan BTN. Jadi, kami harus memahami apa yang menjadi keinginan nasabah,” tutur Jacky dikutip 12 Oktober 2025.

Baca juga: Berkat BTN, Lebih Dari 140.000 Orang Bisa Miliki Rumah Subsidi

Kata Jacky, upaya tersebut mulai membuahkan hasil. Sepanjang Januari–September 2025, jumlah transaksi melalui Bale by BTN mencapai 5,7 juta, melonjak dari 3,3 juta transaksi pada periode yang sama tahun sebelumnya.

“Peningkatannya sudah dua kali lipat di bulan kesembilan tahun 2025, sehingga ini menunjukkan adanya kepercayaan dari nasabah terhadap inisiatif digital BTN. Kami juga menawarkan Bale Merchant, Bale Korpora dan lain-lain, tujuannya untuk mendorong pemenuhan kebutuhan nasabah yang spesifik,” papar Jacky.

Dia melanjutkan, pertumbuhan transaksi yang signifikan itu diiringi dengan penguatan infrastruktur teknologi informasi, mulai dari jaringan, data center, hingga kesiapan sumber daya manusia. Jacky menegaskan, kesiapan sistem harus teruji saat terjadi insiden tak terduga, dengan proses pemulihan yang cepat.

“Untuk itu, kami juga memperkuat resources SDM kami, karena mereka harus mempunyai digital mindset untuk mendukung transformasi ini,” tegasnya.

Sebelumnya, BTN telah menganggarkan belanja modal (capital expenditure/capex) sebesar Rp1 triliun pada 2025 untuk mendukung pengembangan super app Bale by BTN dan implementasi BTN Digital Store atau kantor cabang digital.

Hal ini tidak terlepas dari aspirasi jangka panjang BTN yakni menjadi bank transaksional yang dapat diandalkan nasabah, sehingga BTN dapat memiliki mesin funding atau pendanaan yang berkelanjutan.

Senada, Direktur Network & Retail Funding BTN Rully Setiawan menyebutkan, Bale by BTN dan Bale Korpora telah menjadi bagian esensial dari strategi perseroan dalam mendulang dana murah berupa tabungan dan giro (current account savings account/CASA), baik dari nasabah individu maupun institusi.

Dengan adanya dana murah yang lebih banyak, kata Rully, BTN akan memiliki ruang untuk meningkatkan profitabilitasnya, seperti tercermin melalui margin bunga bersih (net interest margin/NIM),” jelasnya.

Baca juga: BTN Makin Kuat Dukung Program 3 Juta Rumah

“BTN yang dulunya dikenal bank yang cukup konvensional, banyak transaksi masih manual dan cash basis, namun sekarang sudah banyak berpindah secara digital. Ini bagian dari CASA strategy kami yang ujungnya adalah BTN dapat membukukan NIM yang lebih tinggi,” tambah Rully.

Hingga semester I 2025, BTN telah berhasil meningkatkan NIM-nya sebanyak 139 basis poin menjadi 4,4 persen. Capaian ini seiring dengan upaya perseroan menurunkan biaya dana dan meningkatkan CASA. Pada akhir 2025, BTN membidik porsi CASA lebih dari 54 persen dari total dana pihak ketiga perseroan. (*)

Editor: Galih Pratama

Irawati

Recent Posts

Obligasi Hijau, Langkah Pollux Hotels Menembus Pembiayaan Berkelanjutan

Poin Penting Pollux Hotels Group menerbitkan obligasi berkelanjutan perdana dengan penjaminan penuh dan tanpa syarat… Read More

11 hours ago

BRI Bukukan Laba Rp45,44 Triliun per November 2025

Poin Penting BRI membukukan laba bank only Rp45,44 triliun per November 2025, turun dari Rp50… Read More

17 hours ago

Jadwal Operasional BCA, BRI, Bank Mandiri, BNI, dan BTN Selama Libur Nataru 2025-2026

Poin Penting Seluruh bank besar seperti BCA, BRI, Mandiri, BNI, dan BTN memastikan layanan perbankan… Read More

18 hours ago

Bank Jateng Setor Dividen Rp1,12 Triliun ke Pemprov dan 35 Kabupaten/Kota

Poin Penting Bank Jateng membagikan dividen Rp1,12 triliun kepada Pemprov dan 35 kabupaten/kota di Jateng,… Read More

19 hours ago

Pendapatan Tak Menentu? Ini Tips Mengatur Keuangan untuk Freelancer

Poin Penting Perencanaan keuangan krusial bagi freelancer untuk mengelola arus kas, menyiapkan dana darurat, proteksi,… Read More

20 hours ago

Libur Nataru Aman di Jalan, Simak Tips Berkendara Jauh dengan Kendaraan Pribadi

Poin Penting Pastikan kendaraan dan dokumen dalam kondisi lengkap dan prima, termasuk servis mesin, rem,… Read More

1 day ago