News Update

BTN Dapat Tambahan Kuota FLPP Hingga 1.240 Unit

Jakarta – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat melalui Pusat Pengelolaan Dana Pembiayaan Perumahan (PPDPP) telah memutuskan untuk memberikan tambahan kuota dana Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) kepada Bank BTN sebanyak 1.240 unit. Tambahan alokasi FLPP tersebut akan digunakan perseroan untuk mendukung pembiayaan KPR khususnya untuk Masyarakat Berpenghasilan Rendah atau MBR.

“Kami mengapresiasi keputusan PPDPP atas penambahan kuota yang diberikan kepada BTN sebagai Bank Pelaksana dan BTN akan berusaha maksimal untuk menyalurkan KPR FLPP atau KPR Sejahtera sesuai target dan sasaran yang dipatok Kementerian PUPR. Sekaligus ini akan kita manfaatkan untuk mendukung upaya Pemulihan Ekonomi  Nasional di era new normal,” ujar Direktur Utama Bank BTN, Pahala Nugraha Mansury dalam keterangannya di Jakarta, Kamis, 25 Juni 2020.

Penambahan kuota FLPP tersebut diberikan PPDPP setelah mengevaluasi Bank Pelaksana FLPP yang sebelumnya ditunjuk dan hasil lolos uji pencairan. Bank BTN telah lolos dengan hasil penyaluran di atas target yang dipatok PPDPP.  Adapun per 31 Mei 2020, perseroan sukses merealisaskan KPR FLPP untuk membiayai 46.798 unit atau setara dengan Rp4,7 triliun.

Pihaknya optimistis, Bank yang telah berpengalaman hampir 45 tahun menyalurkan KPR tersebut dapat mencapai target penyaluran KPR Subsidi tahun ini, baik melalui KPR FLPP maupun dengan skema Subsidi Selisih Bunga maupun Subsidi Bantuan Uang Muka atau SBUM.

“Pandemi covid memang sangat berpengaruh pada demand masyarakat untuk membeli rumah, namun minat tersebut tidak menyurutkan masyarakat untuk memiliki rumah subsidi. Harga jual rumah yang terus naik setiap tahunnya menjadikan salah satu pertimbangan masyarakat khususnya MBR untuk segera memiliki rumah. Disamping itu fasilitas SBUM yang diberikan kepada MBR menjadi stimulus dalam pergerakan kebutuhan rumah pada saat ini,” kata Pahala.

Berdasarkan catatan kinerja KPR Subsidi Bank BTN, posisi penyaluran KPR Subsidi baik konvensional maupun syariah per Mei 2020 tumbuh 5,95% menjadi sebesar Rp102,94 triliun dibandingkan posisi per Mei 2019 yang mencapai Rp95,434 triliun. Menurutnya, tambahan kuota FLPP maupun SSB akan dapat mendorong penyaluran KPR Subsidi perseroan yang tahun ini ditargetkan dapat mencapai sekitar Rp103,49 triliun. (*)

Rezkiana Nisaputra

Recent Posts

Genjot Pertumbuhan Kredit Pensiun, Bank Capital Gandeng BCA Digital

Poin Penting Bank Capital menggandeng BCA Digital untuk mengembangkan dan menyalurkan kredit ke segmen pensiunan.… Read More

7 hours ago

Pengacara Babay Parid Wazdi Tegaskan Dakwaan JPU Kabur dan Salah Orang

Poin Penting Kuasa hukum Babay Parid Wazdi menyatakan dakwaan JPU terkait kredit Sritex kabur dan… Read More

8 hours ago

Arief Mulyadi Leader Bertangan Dingin PNM Sabet CEO of The Year 2025 Infobank

Poin Penting Arief Mulyadi, Direktur Utama PNM Cetak Prestasi Besar! Dinobatkan CEO The Year 2025… Read More

8 hours ago

Kredit Sritex, Babay Parid Wazdi Tegaskan Tidak Terlibat Rekayasa

Poin Penting Babay Parid Wazdi tegaskan tidak terlibat rekayasa kredit atau manipulasi laporan keuangan Sritex.… Read More

9 hours ago

Dirut Bank Kaltimtara Muhammad Yamin Dinobatkan TOP CEO 2025 Versi Infobank

Poin Penting Muhammad Yamin raih penghargaan Top CEO Infobank 2025 menandakan keberhasilannya memimpin transformasi bisnis… Read More

10 hours ago

Jaga Kerpercayaan Pasar, Ini Pesan Penting Ketua DPN IAI untuk Akuntan

Poin Penting Akuntan harus menjaga kredibilitas laporan, integritas, dan tata kelola untuk kepercayaan pasar. IAI… Read More

10 hours ago